JAKARTA, HALUAN — Jelang digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, sebuah partai baru bernama Partai Beringin Karya (Berkarya), tiba-tiba muncul. Partai yang sekilas mirip dengan Golkar ini, didirikan oleh 120 warga negara Indonesia (WNI) yang merasa prihatin dengan kondisi bangsa.
Meski nyaris serupa, namun Partai Berkarya membantah jika partainya merupakan sempalan dari Partai Golkar. Pasalnya, partai tersebut didirikan untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan bersama akan kehidupan politik di Indonesia yang lebih demokratis, bersahabat, dan bermartabat.
Baca Juga : Penegasan Mahfud MD, Revisi UU ITE Bisa Dilakukan
“Kami bukan partai sempalan. Kami anak-anak pejuang, makanya membentuk partai ini,” kata Ketua Umum Partai Beringin Karya Mayjen TNI (pur) Syamsu Djalal saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/5).
Dia menegaskan Partai Berkarya bukanlah partai sekoci. Menurut Syamsu, kehadiran partai itu di jagad perpolitikan Tanah Air merupakan manifestasi dari kekuatan kekaryaan yang telah terkonsolidasikan dengan baik.
Baca Juga : Polisi Dapat Hibah Tesla dari IMI, Bamsoet: Cocok, Indonesia Tidak Boleh Ketinggalan
Namun hal itu tidak terwadahi secara arif dan bijak sebagai akses dari sebuah konflik tanpa resolusi yang terstruktur, masif, dan komprehensif. Namun dia menampik jika kader Partai Berkarya adalah pihak-pihak yang kecewa dengan Golkar. “Tidak ada hubungan apa-apa,” ujarnya.
Pada 10 Mei lalu, partai yang berasaskan Pancasila dan UUD Negara RI 1945 ini telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI.
Baca Juga : KBM Tatap Muka Dimulai Juli, Wakil Ketua DPD RI: Pemerintah Jangan Gegabah
Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat (13/5) Partai Berkarya resmi mendeklarasikan diriýnya. Partai tersebut memiliki kemiripan dengan Golkar, baik dari lambang partai berupa Pohon Beringin dan almamaternya yang berwarna kuning. (h/rol)