SURABAYA, HALUAN — PT Telkom memesan 5.000 skuter listrik atau GESITS produksi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Hal tersebut diungkapkan Direktur Consumer Service Telkom, Dian Rachmawan saat bertemu Rektor ITS, Joni Hermana di Ruang Rektor ITS beberapa waktu lalu.
Dian menuturkan, Telkom memiliki banyak teknisi IndiHome. Para teknisi tersebut memerlukan kendaraan dengan spesifikasi seperti GESITS. Skuter listrik yang dipesan itu akan dimodifikasi sehingga memungkinkan teknisi IndiHome membawa peralatan kerja di bagasi motornya.
Baca Juga : Pasokan Turun, Harga Cabai Merah Melambung di Padang
Ia berharap, skuter listrik itu bisa lebih meningkatkan produktivitas tim teknisi IndiHome sehingga pengiriman layanan kepada pelanggan pun menjadi lebih baik. “Dengan skuter listrik, selain lebih ramah terhadap isu lingkungan akibat pemakaian bahan bakar, juga menghemat biaya,” ujar Dian yang merupakan alumnus Jurusan Teknik Elektro 1982 ITS.
Telkom sebagai BUMN, kata Dian, berkomitmen untuk mendukung pengembangan industri lokal dengan memesan kendaraan bermotor roda dua yang memiliki kandungan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) hampir 100 persen. Ia berharap BUMN lain juga ikut mendukung industri lokal yang ada, agar perekonomian Indonesia semakin sehat. Untuk memastikan produk yang dipesannya, ia berkunjung ke lokasi pembuatan skuter listrik di Jurusan Teknik Mesin ITS.
Baca Juga : Emas Antam Turun Rp5.000, Jadi Rp 918 Ribu per Gram
Sementa itu, Rektor ITS, Joni berterimakasih kepada Telkom karena telah memberikan kepercayan pada ITS dengan pemesanan 5.000 GESITS. Menurutnya, pemesanan dengan kuantitas besar itu dapat memperkuat posisi Indonesia dan kesejahteraan ekonomi bangsa yang mandiri.
“Saya sebagai Rektor ITS sangat senang dengan adanya pemesanan GESITS oleh Telkom ini karena ini menunjukkan produk inovasi ITS telah mendapat kepercayaan konsumen kelas atas. Hal tersebut akan membawa dampak positif dan gairah luar biasa bagi para peneliti dan produsen lainnya di dalam negeri,” ungkapnya. (h/dj)
Baca Juga : Pasar Keuangan Indonesia Merah Membara: Rupiah Keok, IHSG Rontok, Emas Pegadaian Merosot