PADANG, HALUAN — Peradaban besar manapun yang ada di dunia selalu ditopang oleh filsafat, sains, tekhnologi dan dipuncaki dengan seni dan sastra. Bahkan, Kejayaan peradaban Islam bahkan demikian pula. Dunia Islam dikenali karena banyak kekayaan khazanahnya termasuk sastranya. Hal ini disampaikan anggota DPD RI Nofi Candra (NC) ketika membuka Fastifal Sastra Anak dan Remaja yang diikuti Komunitas Kreatif Indonesia (KKI) Forum Aktif Menulis (FAM), Forum Lingkar Pena (FLP) dan Komunitas Rumah Kayu, Sabtu (14/5) di Padang.
Pihaknya menyebutkan, Festival Sastra Anak dan Remaja Sumatera Barat yang digelar ini sebagai langkah meningkatkan kecintaan dan minat baca pelajar terhadap sastra, anggota DPD-RI H. Nofi Candra sangat mengapresiasi kegiatan yng dilakukan oleh Badan Perpustakaan Daerah Sumatera Barat ini.” Inilah arti pentingnya sastra yang mesti diperkenalkan pada anak sejak usia dini,” sebutnya.
Baca Juga : Jadwal Shalat untuk Kota Padang dan Sekitarnya Jumat 26 Februari 2021
Hal itu lebih karena minat baca dan kecintaan pelajar terhadap sastra saat ini masih relatif rendah.” Kegiatan seperti ini menjadi semakin penting agar perpustakaan dapat menjadi pusat pencerdasan generasi muda,” ucap Nofi
Dihadapan Kepala Badan Perpustakaan Propinsi Sumbar Alwis, senator muda yang juga anggota MPR itu menyebutkan, Sastra bukanlah hal sepele. Remeh temeh. Sastra dapat berperan besar membangun karakter sebuah bangsa, jayanya peradaban. Sastra tidak hanya bicara tentang keindahan bulan, kecantikan laut dengan deburan ombak dan gelombangnya, tetapi sastra juga bicara tentang karakter sebuah bangsa, tentang sistem nilai, ketinggian kebudayaan dan cita cita luhur tentang kejayaan masa depan. Sastra tak hanya berperan dalam keindahan estetika, tapi juga mengandung pesan akan kebenaran yang dalam dan hakiki.
Baca Juga : Sosok Pengusaha Batu Bara Perempuan Asal Sumbar, Mulai Bisnis dari Umur 18 Tahun
Sementara itu, kepala Badan Perpustakaan Alwis mengkatakan, pada festival ini diangkat sejumlah kegiatan, yaitu penulisan kreatif remaja, workshop ilustrasi cerita anak, mendongeng, serta seminar kepenulisan. Hal itu lebih untuk melatih minat dan kemampuan membaca sejak dini. “ Literasi harus dikenalkan sejak dini kepada anak dan sebaiknya dimulai dari rumah tangga,” sebut Alwis seraya mengungkapkan kondisi Perpustakaan Daerah Sumbar yang memiliki koleksi 120 ribu buku dengan 48 ribu judul, dan dilakukan penambahan 10 ribu buku per tahun. (h/ndi)