DELI SERDANG, HALUAN — Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sumatra Utara, Tengku Erry Nuradi, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang menutup sementara lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit. Ini menyusul banjir bandang yang menghanyutkan 22 orang pada Minggu (15/5) sore. Hingga berita ini diturunkan, sudah 14 jenazah ditemukan.
“Dengan adanya kondisi ini, kami harap kepada Pemda Deli Serdang, di cuaca ekstrem ini lokasi wisata yang berbahaya harus ditutup, yang rawan banjir bandang dan lainnya, yang bisa menimbulkan bahaya,” kata Erry saat mengunjungi posko Air Terjun Dua Warna, Senin (16/5).
Baca Juga : Sebentar Lagi Puasa, Ayo Cek Jadwal Pencairan THR PNS
Erry mengatakan, Pemkab Deli Serdang harus memberi peringatan kepada masyarakat untuk menghindari kejadian serupa terulang. Hal ini, lanjutnya, harus dilakukan sebelum kembali jatuh korban jiwa. “Apalagi lokasinya cukup jauh. Tentu harus diberi tanda, mana yang bisa dikunjungi, mana yang tidak,” ujarnya.
Menurut Erry, masih banyak tempat wisata alam yang sulit dijangkau karena berada di pelosok. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati selama di lokasi wisata yang jauh dari permukiman warga tersebut. “Pemerintah juga harus beri perhatian melalui kepala desa, kepala dusun untuk memberi warning terhadap hal-hal yang dibolehkan atau tidak di lokasi wisata,” kata Erry.
Baca Juga : Anggota DPR Junaidi Auly: Usut Tuntas Kasus Suap Pajak
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara, dikatakan Erry, akan memberikan bantuan kepada keluarga korban. “Akan kami berikan santunan secepatnya,” ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 76 wisatawan dan dua pemandu dilaporkan hilang kontak di lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumut,. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang telah mengevakuasi 56 di antaranya hingga Minggu malam.
Baca Juga : Kapolri Lantik 19 Perwira Tinggi, Sederet Tugas Menunggu
Dari 22 korban yang hilang, satu orang bernama Mordang Sualoan Harahap telah dievakuasi dalam keadaan selamat. Dengan ditemukannya 17 orang hari ini, berarti masih ada empat korban yang masih hilang.
Sementara itu berdasarkan informasi terakhir dari Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang, Darwin Surbakti, proses pencarian dan evakuasi korban untuk sementara dihentikan dan kembali dilanjutkan esok hari (hari ini,red).
Baca Juga : Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Enam Laskar FPI
“Malam ini kita akan briefing dengan semua kekuatan. Untuk proses pencarian, besok pagi dilanjutkan jam 08.00 WIB,” kata Darwin.
Darwin mengatakan, hingga proses pencarian dihentikan, jenazah yang sudah dievakuasi berjumlah 14. Semua jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diidentifikasi.
Namun, jumlah ini bertambah menjadi 16 seiring dengan masuknya dua jenazah lain yang baru tiba di posko sekitar pukul 21.00 WIB ini. Dua jenazah kemudian langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan.
“Berarti ada 16 jenazah yang sudah ditemukan dan dievakuasi hingga saat ini. Perempuan sembilan orang, laki-laki tujuh orang,” ujarnya.
Menurut Darwin, seluruh jenazah yang telah dievakuasi masih belum bisa diidentifikasi. Saat ditemukan, tidak ada sepotong kain pun yang melekat di tubuh jenazah-jenazah tersebut.
“Ada kita temukan beberapa KTP, tas, sepatu, SIM, STNK. Tapi itu dalam keadaan berserakan, tidak melekat di tubuh jenazah,” kata Darwin.
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang masuk ke pihaknya, ada 76 wisatawan dan dua pemandu yang dilaporkan hilang kontak di lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumut, Ahad (15/5) sore. Dari angka ini, yang bisa keluar menyelamatkan diri dan diselamatkan masyarakat berjumlah 56 orang.
Dari 22 korban yang hilang, satu orang bernama Mordang Sualoan Harahap telah dievakuasi dalam keadaan selamat pada Senin (16/5) dinihari. Dengan ditemukannya 16 jenazah hari ini, berarti masih ada lima korban yang masih hilang. (h/rol)