PEKANBARU, HALUAN — Pemerintah Provinsi Riau akan mengevaluasi ratusan miliar anggaran pada beberapa Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD). Langkah itu diambil karena anggaran tersebut tidak dapat digunakan karena terganjal beberapa perubahan peraturan kewenangan pada tahun berjalan 2016.
“Terganjalnya anggaran beberapa SKPD karena persoalan kewenangan, perubahan peraturan yang berlaku,” kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Riau , Masperi, di Pekanbaru, Senin (16/5).
Baca Juga : Keren! Kawasan Danau Maninjau Diusulkan Jadi Wisata Unggulan Nasional
Menurutnya, ketika kewenangan itu tidak bisa dilaksanakan maka harus direvisi dan diubah melalui perubahan Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Ia mencontohkan salah satu SKPD yang terkendala menjalankan programnya adalah Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air, di mana terdapat Rp480 miliar tak bisa dijalankan tahun ini.
Baca Juga : Sandiaga Uno Sebut Ajakan Presiden Cintai Produk Lokal Bisa Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
“Ini kita istilahkan seperti kegiatan-kegiatan yang cacat bawaan karena keadaan tetapi kita masih ada waktu sampai perubahan APBD,” katanya lagi.
Ia menjelaskan, mekanisme yang ada sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2017 yang menurut tahapannya Peraturan Gubernur tersebut pada 23 Mei sudah ditandatangani oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
Baca Juga : Dampak Pandemi Covid-19, Hanya Seorang Wisman Kunjungi Riau
“Di situ akan tergambar berapa sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) yang hendak kita masukkan dan juga akan tahu berapa silpa tahun lalu,” katanya menambahkan.
Selanjutnya, katanya, anggaran dimanfaatkan dan digunakan sepenuhnya untuk membiayai pembangunan. “Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah selesai melaksanankan audit maka akan ada perda perhitungan,” tambahnya.
Baca Juga : Grand Launching COE Pariaman Festival 2021 Dihelat di Pekanbaru
Ia menjelaskan silpa tahun 2015 dan silpa tahun berjalan 2016 akan dimasukan pada anggran APBD Perubahan 2016 yang diprediksi selesai pada September 2016. (h/ant)