JAKARTA, HALUAN — BNI Syariah berpartisipasi dalam Islamic Development Bank (IDB) 2016 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) setiap tahun yang digelar di Jakarta Conventional Center. Expo ini dihadiri lebih dari 50 negara peserta yang didominasi oleh negara Timur Tengah, Asia, dan Arab Saudi dengan latar belakang berbagai sektor seperti perbankan syariah, asuransi, dan lembaga simpan pinjam.
Plt Dirut BNI Syariah, Imam Teguh Saptono menyampaikan, peluang investasi perbankan di Indonesia saat ini cukup besar dengan jumlah mayoritas rata-rata muslim sebesar 70 persen, sedangkan pangsa pasar saat ini berkisar 5 persen. Partisipasi BNI Syariah dalam acara ini sebagai bentuk dukungan untuk menggenjot pangsa pasar melalui produk-produk pembiayaan perbankan syariah.
Baca Juga : Pengumuman Masuknya Virus Corona Mutasi Inggris Bikin IHSG Rentan Koreksi
“Berbagai strategi dan inovasi dilancarkan oleh semua pelaku perbankan syariah tak terkecuali ekspansi bisnis dari perbankan syariah. Dalam hal ini BNI Syariah bersinergi melalui optimalisasi shared services dan shared business dengan BNI induk,” tutur Imam dalam siaran pers yang diterima Haluan, Selasa (17/5).
Melalui optimalisasi shared services, nasabah BNI Syariah dapat menggunakan fasilitas teknologi digital yang dimiliki BNI seperti mesin ATM, EDC, dan kemudahan bertransaksi finansial melalui e-banking BNI meliputi sms banking, mobile banking dan internet banking. Tak hanya itu, untuk meningkatkan pelayanan terhadap nasabah melalui layanan syariah sharia chanelling outlet.
Baca Juga : Dear Ibu-ibu, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi
Sementara itu, BNI Syariah juga melakukan shared business dengan BNI meliputi pembiayaan supply chain dengan nasabah komersial, kartu pembiayaan Hasanah Card, kartu migran, kartu haji dan umrah serta transaksi luar negeri/SKBDN.
Dalam pameran tersebut, BNI Syariah juga memperkenalkan fasilitas pembiayaan untuk korporasi dan transaksi luar negeri seperti pembiayaan produktif dengan anjak piutang, bank garansi, linkage program, pembiayaan koperasi dan sindikasi dll. Lalu, transaksi melalui Letter of Credit atau LC, transaksi ekspor impor dan cash management.
Baca Juga : Sri Mulyani Hapus Pajak Dividen, Ini Komentar Lo Kheng Hong
“One stop banking menjadi konsep yang kami usung, bahwa nasabah tidak perlu repot-repot mencari di bank lain dengan memenuhi kebutuhan mulai segmen personal maupun korporasi, harapan kedepan BNI Syariah akan terus tumbuh dan berkembang baik dan menjadi pemimpin menuju Hasanah Lifestyle Bank. Artinya, Bank Syariah bukan lagi sebagai bank muslim melainkan sudah menjadi gaya hidup bagi kebutuhan finansial masyarakat,” papar Imam. (h/rel)