Keharmonisan dan kebersamaan ataupun kemanunggalan TNI dengan rakyat telah menjadi salah satu pilar untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan merupakan suatu kekuatan yang sangat dahsyat dalam upaya mempertahankan keutuhan NKRI yang sangat kita cintai bersama.
Peran rakyat tidak dapat kita lepaskan dari sejarah pembentukan TNI, tentu tidak bisa kita lupakan begitu saja bahwa TNI berasal dari rakyat, untuk rakyat dan berjuang bersama-sama dengan rakyat. Dengan kebersamaan dan berkat kerja sama yang baik antara rakyat dengan TNI, bangsa ini bebas dari penjajahan, menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat sampai saat ini.
Baca Juga : SKB 3 Menteri Terkait Pemakaian Seragam siswa Perlu Ditinjau Ulang
Sejarah telah membuktikan berkat kerja sama serta kebersamaan yang erat antara rakyat dengan TNI serta komponen bangsa lainnya, bangsa Indonesia telah bebas dari penjajahan dan berdiri menjadi bangsa yang merdeka serta berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia sampai dewasa ini.
Kemanunggalan TNI dengan rakyat inilah yang harus tetap kita jaga dan kita pelihara, sebagai salah satu sarana menjaga kemanunggalan TNI dengan rakyat, perlu dibentuk suatu kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama antara TNI dan rakyat serta seluruh komponen masyarakat lainnya. Salah satu program untuk mewujudkan semua itu adalah program TMMD yang dilaksanakan secara serentak diseluruh pelosok nusantara mulai dari Sabang sampai Merauke serta dilaksanakan secara berkesinambungan.
Baca Juga : Jangan Ikuti! Iblis Penebar Hoaks Pertama
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan operasi bhakti TNI yang dilaksanakan secara terpadu dan lintas sektoral bersama kementerian/lembaga non kementerian, pemerintah daerah dan segenap komponen masyarakat sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam percepatan pembangunan di daerah.
Kegiatan TMMD sudah menjadi program prioritas pemerintah yang melibatkan TNI, Polri dan instansi terkait lainnya, mengingat kegiatan TMMD selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dimana untuk mendukung keberhasilan program tersebut dibutuhkan peran aktif dari seluruh komponen masyarakat guna memelihara kemitraan, kemandirian serta menuju kearah perubahan sikap, kemajuan wilayah dan taraf hidup masyarakat.
Baca Juga : Surau Inyiak Djambek, Warisan Gerakan Pembaruan Pemikiran Islam
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan ke lanjutan dari program ABRI Masuk Desa(AMD) yang dimulai sejak tahun 1980 dan dilaksanakan secara terpadu antara TNI, Departemen/Lembaga Non Departemen dan masyarakat. Ini merupakan implementasi budaya gotong royong ini telah mengakar di Negara kita. Melalui semangat kebersamaan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan untuk bersama-sama serta besatu padu membangun daerahnya masing-masing. Dalam konteks kemanunggalan TNI-Rakyat seluruh
Tujuan kegiatan TMMD adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan dan memantapkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, bernegara, belanegara dan disiplin nasional.
Baca Juga : Prabowo dan Habib Rizieq
Titik berat Program TMMD adalah di desa miskin, terisolir dan terpencil,serta daerah kumuh perkotaan. Kegiatan TMMD dilaksanakan melalui program terpadu lintas sektoral. Guna membantu kelancaran tugas pelaksanaan TMMD tersebut, maka pada setiap Departemen/Lembaga Non Departemen dibentuk Tim Asistensi Inter Departemen baik di tingkat Pusat maupun di tingkat Propinsi.
Strategi ABRI Masuk Desa yang pada awalnya merupakan konkretisasi kemanunggalan ABRI dengan Rakyat, dalam perkembangannya berhasil meningkatkan kemanunggalan ABRI dengan rakyat, sehingga rakyat secara sukarela siap mendukung tugas ABRI manakala Negara membutuhkan.
Strategi ABRI Masuk Desa ternyata menjadi program andalan bagi Pemerintahan Presiden Soeharto pada saat itu. Program tersebut yang pada awalnya untuk mencapai kemanunggalan ABRI dengan Rakyat, ternyata berimbas positif dalam percepatan pelaksanaan program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah.
Strategi ABRI Masuk Desa sangat membantu percepatan pembangunan, terutama pembangunan di desa-desa terpencil yang mengalami kesulitan karena kondisi geografis, sehingga sulit dijangkau pembangunan. Melalui program ini permasalahan tersebut dapat diatasi bahkan sangat menghemat pengeluaran anggaran pemerintah.
Seiring dengan adanya Reformasi ABRI, dengan dipisahkannya Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan TNI melalui upacara pemisahan pada tanggal 1 April 1999, ABRI Masuk Desa berubah nama menjadi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Perubahan sebutan dari ABRI Masuk Desa menjadi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), ternyata tidak merubah tujuan awal dari dicetuskannya pelaksanaan AMD untuk pertama kalinya, selain untuk lebih mempererat kemanunggalan TNI dengan Rakyat, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan dan memantapkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, bernegara, bela negara dan disiplin nasional.
Pada program TMMD Ke-96 tahun 2016 ini dilaksanakan di beberapa daerah wilayah di seluruh Indonesia. Lokasi yang dipilih, terutama di daerah tertinggal, terisolasi, perbatasan, daerah kumuh perkotaan serta daerah lain yang terkena dampak bencana. Khususnya di wilayah Kodim 0307/Tanah Datar kegiatan TMMD di laksanakan di Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar yang terdiri dari Nagari Salimpaung, Nagari Lawang Mandailing dan Nagari Supayang.
Program TMMD sangat dibutuhkan dalam mempercepat proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tanah Datar khusunya Kecamatan Salimpaung. Pembangunan fisik yang dilakukan berupa pelebaran serta pengerasan jalan sepanjang 3.400 meter, pembangunan irigasi sepanjang 240 meter, perbaikan Musholla sebanyak 2 buah, pembangunan MCK sebanyak 2 buah serta pembangunan dan perbaikan RTLH sebanyak 13 unit.
Sementara pembangunan non fisik meliputi penyuluhan wawasan kebangsaan, penyuluhan hukum, bantuan administrasi kependudukan, bela negara, penyuluhan pertanian, penyuluhan KB-KES, penyuluhan perbankkan, pemutaran film perjuangan, penyuluhan Narkoba serta kegiatan-kegiatan lainnya.
Sesuai dengan substansi tujuan TMMD yakni kemanunggalan TNI dan rakyat, program ini tidak hanya melibatkan TNI saja, juga melibatkan segenap komponen masyarakat lainnya, baik unsur pemerintah daerah maupun instansi non pemerintah bersama masyarakat. Hal yang sangat positif dari pelaksanaan TMMD yang dapat kita lihat adalah menguatkan serta menanamkan kembali budaya gotong-royong dalam masyarakat dimana budaya ini merupakan budaya leluhur yang telah berlangsung sejak dulu dan merupakan salah satu kekuatan bangsa Indonesia. Semoga dengan adanya kegiatan TMMD Ke-96 tahun 2016 khususnya diwilayah Kodim 0307/Tanah Datar dapat menjadi kunci dalam upaya menjaga Kemanunggalan TNI - Rakyat di wilayah Kabupaten Tanah Datar. (*)
LETKOL ARM BAGUS TRI KUNTJORO, SH
(Dandim 0307/Tanah Datar Rem 032/Wbr Kodam I/BB)