PADANG, HALUAN — Sejumlah masyarakat Kelurahan Batuang Taba, Kecamatan Lubuak Begalung, Padang, berharap agar dana hibah bansos kembali disalurkan. Sebab selama ini, masyarakat merasa sangat terbantu dengan dana bantuan hibah bansos.
Suara itu disampaikan perwakilan masyarakat kepada rombongan Tim Safari Ramadan (TSR) DPRD Sumbar yang dipimpin Anggota Komisi IV, Suwirpen Suib, di Masjid Imanuddin Batuang Taba, Senin (20/6).
Baca Juga : Masa Reses DPRD Padang, Irawati Meuraksa Siapkan Program Tepat Guna untuk Masyarakat
Helda Sulastri, salah seorang Anggota Majelis Taklim setempat mengatakan, kelurahan tersebut tidak dapat ikut serta pada beberapa kegiatan dan perlombaan di tingkat kecamatan dan kota karena tersangkut dengan dana dan sarana pendukung.
“Kami sering diundang untuk mengikuti berbagai lomba, dan diundang untuk mengikuti berbagai kegiatan, namun tempat pelaksanaan kegiatan yang jauh membuat kami bingung untuk mencari dana, dan terpaksa mengurungkan keikutsertaan. Selain itu, sarana pendukung kami juga tidak lengkap, misalnya rebana dan lain-lain,” ungkapnya.
Baca Juga : Ada Perbaikan Pipa Perumda AM Kota Padang di Lubuk Minturun, Siap-siap Tampung Air!
Tak ketinggalan, Ketua RW V lingkungan Batung Taba, Alimuzar, ikut mengadukan kondisi sejumlah ruas jalan yang ada di lingkungannya yang sudah rusak tahun-tahun. Sebelumnya, ia sudah coba mengajukan anggaran untuk perbaikan jalan, namun hingga kini belum ada tanggapan.
“Kami sangat berharap adanya bantuan hibah bansos lagi, karena bantuan yang seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi, untuk fisik bangunan MDA dan PUD, serta jalan yang rusak karena gempa,” ujarnya.
Baca Juga : Tanaman Hias Jenis Keladi Paling Banyak Dicari Emak-emak di Padang
tim dari DPRD Sumbar ini mereka sangat berharap akan ada perpanjangan tangan dari DPRD untuk menganggarkan dan merealisasikan bantuan untuk perbaikan bangunan yang digunakan untuk kebutuhan dunia pendidikan.
Tokoh masyarakat lain, Bustami, juga menyampaikan persoalan bau busuk dan limbah yang bersumber dari pabrik karet yang ada di kawasan tersebut.
Baca Juga : GOR H Agus Salim Padang Ditutup, Masyarakat Beralih Olahraga ke Unand
“Bau busuk ini sangat mengganggu, belum lagi limbahnya yang dibuang ke sungai. Sementara itu, sungai banyak digunakan oleh masyarakat sekitar, bahkan banyak yang mengkonsumsi ikan dari sungai tersebut,” ujarnya.
Mendengar sejumlah laporan dari masyarakat tersebut, Suwirpen Suib membenarkan bahwa banyak masyarakat yang mengharapkan disalurkannya kembali dana hibah bansos.
“Tidak hanya di Padang, tapi juga di daerah lain di Sumbar, masyarakat sangat mengharapkan dihidupkan kembali hibah dan bansos ini,” kata Suwirpen.
Ia melanjutkan, aspirasi dari masyarakat harus didengar oleh pemerintah daerah. Ia sebagai wakil rakyat di Provinsi, akan berusaha memperjuangkan kembali agar masyarakat mendapatkan kembali dana bansos.
Sementara itu, untuk persoalan limbah, meskipun butuh proses yang panjang, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk membahasnya dan mencarikan jalan keluar demi kebaikan masyarakat setempat, termasuk untuk permintaan masyarakat agar pabrik karet tersebut dipindahkan ke tempat lain. (h/rin)