TANAH DATAR, HALUAN — Pasar Koto Baru X Koto yang berada di Jalan Negara Padang - Bukittinggi seringkali menimbulkan kemacetan panjang terutama setiap hari Senin.
Nagari Koto Baru, Kecamatan X Koto sebagai salah satu sentra produksi hasil pertanian di Tanah Datar, tentunya pasar Koto Baru menjadi ramai didatangi banyak pedagang dari berbagai daerah membeli berbagai hasil pertanian seperti wortel, kol, terung, seledri, daun bawang dan bermacam sayuran lainnya, yang kemudian dijual kembali ke berbagai daerah di Sumatera Barat bahkan ke provinsi tetangga hingga ke pulau jawa.
Intensitas yang tinggi dengan adanya mobil berbagai ukuran melakukan bongkar muat di Pasar Koto Baru ini membuat lalu lintas seringkali terhambat. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dan Provinsi Sumatera Barat sedang berupaya mencari solusi konkrit untuk mengatasi hal tersebut.
Bupati Irdinansyah Tarmzi, di dampingi Asisten I Altri Suandi, SKPD terkait, Camat X Koto Herrison dan Walinagari Koto Baru Muklis, mengungkapkan, dalam jangka pendek telah ditemukan solusi mengatasi kemacetan di depan pasar Koto Baru melalui manajemen rekayasa lalu lintas pasar. “Segera kita siapkan lahan untuk dijadikan parkir yang berada di seberang pasar, lokasi ini bisa menampung mobil dan truk pedagang atau pengunjung,” kata bupati saat meninjau lokasi bersama tim Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Selasa (21/6).
Bupati Irdinansyah juga langsung menginstruksikan jajaran PU Tanah Datar untuk mengerahkan peralatan yang ada guna segera bekerja melakukan pembersihan lahan (land clearing) dan di kesempatan itu Dinas Prasjal dan Tarkim Provinsi siap membantu.
Di hadapan Asisten Ekobang Provinsi Syafruddin dan Kadis Prasjal dan Tarkim Provinsi Soeprapto, bupati Irdinansyah Tarmizi berharap lokasi parkir sudah siap dipakai pada Senin mendatang sehingga kemacetan dapat diatasi, apalagi menjelang lebaran arus lalu lintas semakin meningkat.
Bupati juga mengharapkan peran walinagari, ninik mamak dan pengelola pasar untuk mensosialisasikan kepada pedagang terkait keberadaan parkir baru sehingga pedagang secara sukarela memarkirkan kendaraannya di lokasi yang sudah disediakan.
Untuk program jangka menengah solusinya adalah menyiapkan jalur alternatif menghindari kepadatan arus lalu lintas di jalan utama sedangkan untuk jangka panjang, pemerintah Provinsi Sumatera Barat didukung penuh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dan ninik mamak masyarakat setempat merencanakan pembangunan jalan by pass. (h/fma)