PAINAN, HALUAN-Kondisi sanitasi di sejumlah nagari di Pesisir Selatan masih buruk. Hingga kini bahkan masih saja ada warga yang buang air besar sembarangan (BABS). Daerah itu targetkan warga sudah terpicu untuk mengubah prilaku yang tidak sehat.
Baca Juga : Positif Covid-19 di Sumbar Mencapai 26.610 Kasus
Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Syahrizal Antoni Kamis (23/6) menyebutkan, prilaku BABS perlu di ubah oleh masyarakat dengan membuat jamban yang sehat."Perilaku BABS merupakan penyebab menularnya sejumlah penyakit, misalnya diare," katanya.
Selanjutnya Sekda Pessel Erizon menyebutkan, beberapa tahun lalu, Pessel sudah punya program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat. Program ini merupakan salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Sasaran dari program ini adalah masyarakat yang di lingkungannya belum memiliki fasilitas sanitasi yang layak. Tidak adanya fasilitas sanitasi ini menyebabkan masyarakat melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan akan menimbulkan berbagai dampak serta mengundang penyakit.
Berdasarkan survey memang ditemukan sejumlah nagari di mana fasilitas sanitasi masih belum memadai. Nagari tersebut antara lain Lakitan, Kambang, Air Haji dan lain-lain. Dengan adanya data dari hasil survey ini menunjukkan bahwa masyarakat di nagari itu memerlukan sarana sanitasi yang memadai. Sarana sanitasi ini diperlukan agar tingkat kesehatan masyarakat naik sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya kesehatan yang diakibatkan permasalahan sanitasi yang buruk.(h/har)
Baca Juga : Angka Kesembuhan Covid-19 di Sumbar Mencapai 92,09 %