SOLOK, HALUAN — Program Malam bina iman Taqwa (Mabit) yang dilaksanakan untuk pelajar SMP dan SLTA di Kota Solok segera ditinjau ulang kembali untuk penyempurnaan karena hampir 5 tahun program Mabit tentu ada kelemahan dan kekurangan.
“Saya sudah minta berbagai kalangan melalui Kabag sosial untuk bisa mengkaji kembali program Mabit yang diusung sejak 5 tahun lalu sehingga apa yang diinginkan bisa tercapai dengan baik terutama dalam memperdalam ajaran Islam,” jelas Walikota Solok Zul Elfian dihadapan jemaah mesjid Nurul Ilmi beberapa malam lalu.
Baca Juga : Selasa Depan, 1.292 Tenaga Kesehatan di Agam Jalani Vaksinasi Covid-19
Pada awalnya, program Mabit itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pelajar tingkat SMP dan SMA dibidang agama Islam, sebab selama berada di sekolah, siswa sangat minim sekali menimba ilmu dibidang agama Islam. Makanya untuk menambah pengetahuan dilakukan Mabit, sistimnya, siswa SMP dan SMA di Kota Solok sekali dalam seminggu berkunjung ke masjid terdekat dibawa pengawasan guru-gurunya.
Selama 1,5 jam, mulai dari salat Magrib sampai shalat Isya, siswa berada di masjid menimba ilmu pengetahuan dari guru-guru agama, ulama maupun penceramah yang sudah ditentukan oleh sekolah maupun tim Mabit. Setelah 5 tahun program itu berjalan, perlu dilakukan evaluasi karena banyak kekurangan selama melaksanakan Mabit.
Baca Juga : Disdik Solsel Bahas Kelanjutan Sekolah Tatap Muka
Salah satunya, jelas Zul Elfian, anak-anak usai Mabit banyak berkeliaran dengan teman-temannya, tidak ada lagi kontrol dari guru sehingga banyak laporan dari orangtua dan masyarakat tentang prilaku siswa usai Mabit.
Ke depannya, Program Mabit tetap dilanjutkan, hanya saja orangtua dilibatkan dalam pengawasan di mesjid, kapan perlu orangtua ikut mengantarkan anaknya ke mesjid, begitu juga kalangan Pegawai Negeri Sipil di Kota Solok juga dianjurkan ke masjid terdekat untuk bisa menambah pengetahuan bidang agama. (h/alf)
Baca Juga : Berikut Rincian Sumber Bantuan Bencana Banjir Bandang Solsel 2019