PASAMAN, HALUAN — Pemerintah Kabupaten Pasaman, gelar musyawarah perencanaan pembangunan daerah (Musrenbang), Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2016-2021. Kamis (23/6) bertempat di Gedung Syamsiar Thaib, Lubuksikaping.
Musrembang diikuti sebanyak 200 orang peserta, berasal dari berbagai elemen, seperti pimpinan DPRD, unsur Muspida, perwakilan masyarakat, perguruan tinggi, perusahaan, LSM, para kepala SKPD, Camat dan Walinagari. Turut hadir, Sekda A Syafei Siregar, para asisten dan staf ahli, Kepala Bappeda Pasbar dan Agam.
Dalam sambutannya, Panitia Musrembang, Mulyatmin menyampaikan, musrembang bertujuan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap rancanangan RPJMD.
Sasarannya, kata dia, adanya keterlibatan masyarakat, baik individu maupun kelembagaan dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
“Selain itu, juga untuk terkompelasinya kebutuhan pembangunan dari pemkab Pasaman, yang akan dibiayai dari bermacam sumber dana,” katanya.
Sementara Bupati Pasaman, Yusuf Lubis mengatakan, sebelum pelaksanaan musrembang RPJMD, pihaknya sudah terlebih dahulu menyelenggarakan konsultasi publik bersama sejumlah tokoh masyarakat Pasaman di daerah rantau.
“Kita sudah gelar konsultasi publik terhadap RPJMD tahun 2016-2021, beberapa hari lalu, bersama para tokoh-tokoh masyarakat dirantau, seperti di Padang dan para perantau Jabodetabek, Bandung dan Yogyakarta,” kata Yusuf Lubis.
Ia menyebutkan, hal itu bertujuan untuk melibatkan semua pihak yang peduli agar berkontribusi memberikan ide, gagasan serta pemikiran dengan kabupaten Pasaman, dalam merencanakan pembangunan di daerah itu untuk lima tahun mendatang.
“Diharapkan RPJMD yang ditetapkan nantinya dapat menjadi pedoman yang utuh dalam membuat kebijakan pembangunan di Pasaman yang kita cintai, dalam rangka terwujudnya masyarakat sejahtera, agamis dan berbudaya,” ujarnya.
Dalam RPJMD itu, kata Yusuf Lubis, tertuang sejumlah program prioritas pembangunan lima tahun ke depan. Seperti, pembangunan Islamic centre, pondok pesantren modern, pembangunan Rumah Sakit Umum, Sport Centre, pembangunan perpustakaan daerah yang refresentatif, mendirikan perguruan tinggi.
Selanjutnya, pembukaan dan peningkatan jalan yang menghubungkan Pasaman dengan kabupaten tetangga, diantaranya ruas jalan Bonjol-Suliki (50 kota), lanjutan ruas jalan Rao-Rokan Hulu (Riau), Ruas jalan Rao Utara-Sibuhuan (Padang Lawas), Duokoto-Simpang Banyak (Madina), Duokoto-Rabi Jonggor (Pasbar).
Selanjutnya, peningkatan produksi padi melalui cetak sawah baru dan peningkatan irigasi, menjadikan daerah bonjol sebagai pusat kebudayaan dan wisata, pengembangan wisata alam Rimbo Panti.
Pelaksanaan musrembang ini, kata Yusuf Lubis, sesuai amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan [email protected] Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
“Disitu dijelaskan bahwa pemda diwajibkan menyusun RPJMD berdasarkan visi misi bupati dan wakil bupati terpilih,” katanya.
Dalam penyusunan rancanangan RPJMD ini, Pemkab Pasaman melibatkan sejumlah tim ahli, berasal dari para akademisi dan tokoh lainnya, seperti Prof Dr Yasri, MS, Dr Yasrul Huda, Maslan Nasution, M. Taufik, Dr Yahya, Dr Hardisman, Dr Ir Nursal Jalid, Hendri Candra Mayana, MT. (h/mg-yud)