BUKITTINGGI, HALUAN — Pemko Bukittingi bertekat kembali untuk mempertahankan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN), yang telah diraih secara berturut-turut pada tahun 2013 dan 2015.
“Penghargaan WTN harus kita pertahankan. Dan kita optimis tahun ini Pemko Bukittinggi mampu meraih kembali penghargaan dalam pengelolaan dan penataan transportasi lalu lintas ini,” ujar Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias saat ekpos dihadapan rombongan tim penilai WTN yang dipimpin Yusuf Nugroho, Kamis (23/6) di Aula Balaikota.
Baca Juga : ASN Terlibat Kasus Pemerkosaan di Bukittinggi, LKAAM: Kalau Perlu Dipermalukan saat Upacara
Ekpos yang disampaikan walikota itu, dalam rangka penilaian WTN tahap tiga yang dilakukan oleh tim penilai. Di mana Bukittinggi telah memasuki tahapan penilaian ketiga, yaitu penilaian komitmen kepala daerah dalam pengembangan dan pembangunan transportasi.
Dalam ekpos yang disampaikan Ramlan mengatakan, pada tahun ini pemko tengah berupaya menyelesaikan permaslahan transportasi yang selama ini dihadapi Bukittinggi. Untuk masalah parkir, telah teratasi dengan keberadaan dua gedung parkir yang representative, yakni gedung parkir di jalan Perintis Kemerdekaan dan Gedung Parkir Gloria Pasar Atas untuk sepeda Motor. Selain itu, juga mememiliki satu pelataran parkir khusus bus pariwisata yang bertempat di Kodim 0304/Agam.
Baca Juga : Pembangunan Kantor Nagari, Walnag Sikucua Tangah Ajukan Proposal ke Kemendes
“Dengan keberadaan tiga gedung parkir yang representatif ini, maka kesemarautan parkir yang terjadi selama ini, terutama yang terjadi saat musim liburan akan dapat teratasi,” terang Ramlan.
Sementara untuk terminal, Bukittinggi memiliki dua terminal, yaitu terminal tipe A Simpang Aur dan terminal tipe C Pasar Banto. Untuk terminal Pasar Simpang Aur yang terletak berdampingan dengan pusat perdagangan Aur Kuning. Untuk saat ini, pemko telah berhasil melakukan penertiban dan mensterilkan terminal dari pedagang kaki lima. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang menggunakan fasilitas umum tersebut.
Baca Juga : Asah Kemampuan, Puluhan Personel Ditlantas Polda Sumbar Latihan Menembak
“Kita akan melakukan penataan terminal Simpang Aur secara maksimal. Hal tersebut dilakukan guna memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat dan pengunjung,” ujarnya.
Terkait dengan angkutan kota, menurut Ramlan, Bukittingi dilayani oleh 24 trayek dengan berbagai jurusan dalam kota dengan jumlah angkutan kota sebanyak 539 kendaraan. Angkot yang sekarang ini bernaung di bawah tiga koperasi angkutan, yaitu Koperasi Ikabe, Koperasi Kopajag dan Koperasi Mersi. Selain itu, juga didukung oleh beberapa trayek angkutan perdesaan (Aangdes) dari daerah tetangga.
Baca Juga : Penandatanganan Pakta Integritas bagi Calon SIPSS, Ini Pesan Kapolda Sumbar
Ketua Tim Penilai, Yusuf Nugroho mengakui, tahun ini Bukittinggi mengalami banyak perubahan positif dalam pengelolaan sistem transportasi. Ia menilai, Bukittinggi telah layak disetarakan dengan kota-kota besar di Indonesia dalam pembangunan transportasi.
Dikatakannya, kemampuan pemko untuk mengembalikan fungsi terminal Simpang Aur sebagaimana mestinya harus dipertahankan. Sejalan dengan itu, juga harus dilakukan perbaikan-perbaikan fasilitas pendukung di dalamnya.
Untuk tahun 2016, Yusuf berharap Bukittinggi yang telah tiga tahun berturut-turut berhasil meraih penghargaan WTN kategori tertib lalu lintas, juga dapat kembali mendapat penghargaan bergengsi dalam bidang pengelolaan sistem transportasi tersebut. Tidak hanya pada kategori lalu lintas, tapi juga pada kategori angkutan umum. (h/tot)