Peristiwa tragis terjadi di Agam, tepatnya di Kenagarian Koto Tangah, Tilatang Kamang. Seorang anak tega membakar ibunya hingga tewas. Kuat dugaan pelaku mengalami gangguan mental
AGAM, HALUAN – Diduga mengalami gangguan jiwa, TH (17), warga Jorong Giriang-Giriang Kenagarian Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam nekad membakar ibu kandungnya sendiri, Eny Dharma (55) hingga tewas. Peristiwa menggemparkan itu terjadi Jumat (24/6), sekitar pukul 13.30 WIB.
Baca Juga : Alhamdulillah! Bayi Penderita Ekstrofi Bulli Bladder di Solok Dibantu Anggota DPR
Eny Dharma yang kesehariannya berprofesi sebagai guru di SMAN 5 Bukittinggi itu, ditemukan sudah dalam keadaan tergeletak tak bernyawa di rumahnya sendiri. Saat pertama kali didapati anaknya yang juga kakak kandung pelaku, Wahyudi (21), sekujur tubuh sang ibunda mengalami luka bakar serius.
Informasi yang dirangkum Haluan menyebutkan, Wahyudi yang saat itu baru pulang menunaikan ibadah salat Jumat, sontak terkejut begitu melihat lantai dalam rumah bagian dapur sudah digenangi darah. Kemudian Ia langsung berlari ke dalam rumah untuk mengetahui apa yang terjadi.
Baca Juga : Alokasi Pupuk Bersubsidi di Solsel Berkurang, Tidak Cocok dengan Target Tanam
Sewaktu memasuki rumah, ia melihat pelaku lari ke arah kamar mandi. Lalu Wahyudi melihat ke samping rumah ada yang terbakar. Setelah dilihat, ternyata yang terbakar itu adalah ibunya sendiri. Melihat hal tersebut, dia langsung berusaha memadamkan api dengan cara menyiramkan air.
Setelah berhasil memadamkan api, Wahyudi langsung menghubungi orang tua laki-lakinya, Rasmiadi (55) dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tilatang Kamang. Beberapa saat kemudian personil dari Polsek Tilatang Kamang langsung mendatangi tempat kejadan dan mengamankan pelaku, berikut beberapa barang bukti.
Baca Juga : Jadi Biang Kerok Banjir, DPRD Sumbar Dorong Percepatan Normalisasi Batang Lembang
Berdasarkan informasi yang dihimpun Haluan di lokasi kejadian dan penuturan tetangga korban, pelaku yang merupakan anak bungsu dari lima bersaudara tersebut, memang sudah lama mengalami gangguan jiwa. Beberapa waktu terakhir pelaku yang merupakan anak kesayangan korban, bahkan sering mengamuk.
“Kemarin waktu pesta pernikahan saudaranya, tersangka juga sempat mengamuk dan menodongkan senjata tajam ke para tamu undangan yang menghadiri pesta,” ungkap salah seorang tetangga korban yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga : Kodim 0305 Pasaman Temukan Kesadaran Warga Patuhi Prokes Masih Rendah
Selang beberapa saat usai kejadian, rumah korban ramai didatangi warga yang ingin melihat langsung kejadian tersebut. Terlihat hadir di rumah korban diantaranya Walikota Bukittinggi H. Ramlan Nurmatias, Wawako H. Irwandi, Kepala Disdikpora Bukittinggi Ellia Makmur, Kepala SMAN 5 Bukittinggi Lasmita, serta guru-guru dan murid SMAN 5 Bukittinggi.
Kepala SMA Negeri 5 Bukittinggi Lasmita, mengaku baru mengetahui peristiwa nahas yang menimpa bawahannya itu setelah menerima telepon dari rekannya. Eny yang guru Bahasa Indonesia di sekolah yang dipimpinnya itu, dikenal sebagai sosok baik, ceria dan suka bercerita.
“Saya tak menyangka beliau meninggal dengan cara seperti ini, dibuhuh oleh anaknya sendiri. Kami keluarga besar SMA Negeri 5 sangat berduka dan kehilangan sosok beliau. Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menerima ujian ini. Dan almarhumah mendapat tempat yang layak disisiNya,” ujar Lasmita.
Kapolres Bukittinggi, AKBP Tri Wahyudi, melalui Kapolsek Tilatang Kamang, AKP Yulandi Rusadi membenarkan peristiwa tergolong sadis tersebut. “Pelaku TH, 17, sudah diamankan di Polsek Tilatang Kamang. Pelaku merupakan anak kandung dari korban,” kata Yulandi.
Ia menyebutkan, pelaku TH hingga Jumat sore masih belum bisa dimintai keterangan lengkap, karena memiliki masalah kejiwaan. “TH mengalami depresi sejak dua tahun terakhir. Pelaku masih belum menyadari tindakan yang telah dilakukannya dan menyebutkan ibunya masih berada di rumah,” kata Tri. (h/wet/rdw)