LIMAPULUH KOTA, HALUAN—Sejumlah pemuka masyarakat Jorong Sawah Padang, Nagari Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, meminta perbaikan jalan yang rusak dan normalisasi Batang Lampasi.
Mereka juga mempertanyakan keberadaan lokal jauh SMKN 1 Guguak di jorong setempat.
Baca Juga : Pasien Sembuh Covid-19 di Sumbar Mencapai 24.080 Kasus
“Kami warga sangat berharap agar jalan kabupaten yang melintasi Sawah Padang bisa dituntaskan dengan pengaspalan. Sebab, ruas jalan tersebut dari arah Akabiluru dan dari arah Kecamatan Guguak, sudah diaspal dengan mulus. Tinggal lagi sekitar 300 meter di Sawah Padang, tidak diaspal,” ungkap Zuliani dihadapan Tim Safari Ramadan (TSR) Pemkab Limapuluh Kota yang dipimpin Sekdakab Yendri Tomas, didampingi Kepala BPM Syahrial Amri, S.Sos, kemaren.
Dikatakan warga, jalan yang tidak diaspal itu berada pada sejumlah titik dan kondisinya rusak parah, berlobang-lobang. Meski panjangnya hanya sekitar 300 meter, namun sangat mengganggu kelancaran aktivitas dan kenyamanan mereka berlalu-lalang.
Baca Juga : Kasus Positif Covid-19 di Sumbar Bertambah 112 Orang
“Kami berharap, pemerintah daerah segera memperbaikinya dan menjadikannya mulus juga seperti yang lainnya,” pinta Zuliani lagi.
Begitu pula dengan Batang lampasi, warga meminta sesegeranya dinormalisasi. Sebab, bibir sungai itu selalu runtuh dan bertambah lebar setiap kali musim hujan. Kondisi ini menyebabkan puluhan petak sawah penduduk menjadi rusak. Selain itu, pengikisan tebing sungai juga mulai mengancam keberadaan jembatan didekatnya.
Baca Juga : Pengurus HIPMI 3 Daerah Dilantik Serentak di Payakumbuh
“Bila dibiarkan berlarut tanpa pengamanan tebing sungai, dikhawatirkan aliran Batang Lampasi akan terus menggerogoti areal pertanian penduduk. Bahkan juga mengancam jembatan yang menjadi perlintasan Kecamatan Akabiluru dengan Kecamatan Guguak,” tuturnya.
Menanggapi aspirasi itu, Yendri Tomas mengakui, sudah melihat langsung aspal jalan yang terputus tersebut dan berjanji akan meneruskan masalah ini kepada Dinas PU. Begitu juga normalisasi Batang Lampasi, akan menjadi catatan penting bagi Pemkab Limapuluh Kota, karena sungai itu merupakan salahsatu sumber air bagi areal pertanian masyarakat.
Baca Juga : Amazing! Inilah 'The Power of Emak-emak' dari Pariaman yang Bikin Takjub
“Sekaitan dengan pengaspalan jalan yang masih terputus, kita belum tahu apakah pengaspalan dilanjutkan tahun ini atau tidak, sebab Dinas PU selaku SKPD terkait tidak ikut di dalam tim. Kita berharap ini masuk di dalam RPJM yang tengah dipersiapkan,” ujar Yendri Tomas.
Lokal Jauh
Menanggapi pertanyaan warga tentang perkembangan SMKN lokal jauh, Kepala SMKN 1 Guguak, Antoni menjelaskan, sekolah yang dipimpinnya meski memiliki lokasl jauh tetapi tetap disiplin tinggi. Sekolah itu memiliki tiga jurusan, masing-masing alat berat, otomotif dan arsitektur. Ia optimis tamatan sekolah ini siap pakai.
“Kami optimis tamatan SMK lokal jauh ini menjadi tenaga siap pakai karena sistim kami belajar teori di lokal selama tiga bulan dan prakteknya juga tiga bulan di Astra atau Auto 2000. Perlu diketahui juga, SMKN 1 Guguak tidak kalah dari SMK lain, bahkan kita juara umum 2 di Sumatera Barat,” ujar Antoni meyakinkan.
Ia menargetkan, dalam empat tahun ke depan, SMK lokal jauh ini akan bisa berdiri sendiri menjadi SMKN Akabiluru. Sebab, lokasi SMK tersebut memiliki potensi yang cukup memadai buat pengembangan sekolah tersebut. (h/zkf)