PARIAMAN, HALUAN — Masyarakat Kota Pariaman diimbau untuk dapat memaksimalkan potensi perekonomian melalui sektor pariwisata. Ini berguna untuk mengimbangi banyaknya potensi dan iven pariwisata yang digelar di kota tersebut.
Hal itu diucapkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Ali Asmar, saat memberikan arahan dalam kunjungan Tim Safari Ramadan (TSR) Provinsi Sumbar di Masjid Raya Cimparuh, Kecamatan Pariaman Tengah, Jumat (24/6) malam.
Baca Juga : Jelang Akhir Masa Jabatan, Gubernur Sumbar Pamitan dan Minta Maaf
“Di Sumatera Barat ada tujuh kota dan kabupaten yang berbasis laut dan mendukung untuk wisata bahari. Tetapi dari ketujuh kota dan kabupaten tersebut, baru Kota Pariaman yang terlihat sangat serius membenahi sektor Pariwisatanya dan pembenahan infrastruktur yang menunjang untuk itu. Ini harus dipertahankan,” ucap Ali Asmar.
Kota Pariaman, lanjutnya, merupakan satu-satunya kota yang mempunyai transportasi Kereta Api Wisata dari Padang ke Kota Pariaman. Hal ini sangat menunjang untuk Kota Tabuik ini, untuk menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dari Sumatera Barat, bahkan Indonesia dan mancanegara.
Baca Juga : Tunjang Pariwisata, Diskominfo Pariaman Bentuk Taman Bunga di Pantai Kata
Dengan Pariwisata, lanjut sumando Pariaman ini, semua bisa dijual. Mulai dari kuliner, kerajinan tangan, dan oleh-oleh khas Kota Pariaman yang saat ini banyak dicari orang. Hal ini harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya, yang mana saat ini PDRB Kota Pariaman telah meningkat pesat dari tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Pariaman Mukhlis Rahman menyatakan bahwa Kota Pariaman telah banyak membuat program yang pro rakyat. Mulai dari wajar 12 tahun dan bus sekolah gratis di bidang pendidikan, dan kesehatan gratis dengan program JKSS (Jaminan Kesehatan Sabiduak Sadayuang) di bidang kesehatan.
Baca Juga : Gubernur Sumbar: Masyarakat Tak Perlu Takut, BPOM dan MUI Sudah Keluarkan Fatwa Kehalalan Vaksin
“Di bidang sosial, kita punya program pembangunan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), PKH (Program Keluarga Harapan). Kita juga punya Perda Baca Tulis Alquran yang kita jabarkan dengan Magrib Mengaji, dan Perda Penyakit Masyarakat (Pekat) yang membatasi orgen tunggal beroperasi hanya sampai jam 12 malam,” jelas Walikota Pariaman.
Selain itu terkait keamanan dan kenyamanan masyarakat, Mukhlis Rahman mengaku telah melibatkan tenaga dubalang untuk membantu menjaga keamanan dan ketentaraman di wilayah dusun. Sebagai perpanjang tangan Satpol PP dalam penegakan Perda di Kota Pariaman.
Baca Juga : 680 Tenaga Kesehatan RSUD M Zein Painan Jalani Vaksinasi Covid-19
Dalam setiap dusun ditempatkan dua orang dubalang. Jadi jika dalam satu desa ada lima dusun berarti sepuluh orang dubalangnya.
“Nama dubalang diambil dari istilah Minangkabau. Dimana seorang dubalang dalam adat merupakan penjaga kaum dibawah pimpinan penghulu adat,” terangnya.
Dia menambahkan, saat ini sudah terdapat 360 orang dubalang di Kota Pariaman. Dimana dubalang tersebut di bawah pengawasan Kepala Desa. Selain itu, Pemko juga menempatkan dubalang pada objek-objek wisata yang ada di daerah Kota Pariaman. Serta juga dilibatkan dalam acara-acara adat dan keagamaan.
Di akhir acara, rombongan TSR Provinsi menyerahkan bantuan berupa uang tunai Rp20 juta rupiah dan tiga gulung tikar salat kepada pengurus Masjid Raya Cimparuh. Hadir dalam acara ini Wakil Walikota Pariaman Genius Umar dan istri Lucyanel Arlym, Ketua TP PKK Kota Pariaman Reni Mukhlis, Anggota DPRD Fadhli, Kepala SKPD, Kabag, Camat Pariaman Tengah, Kepala Desa Cimparuh dan masyarakat yang hadir. (h/ows/mg-fyt)