BUKITTINGGI, HALUAN—Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengungkapkan, seluruh titik parkir di kota Bukittinggi akan diawasi secara ketat, agar tidak ada lagi oknum juru parkir yang main “pakuak” .
“Juru parkir yang selama ini main “pakuak” dengan menetapkan tarif parkir seenak perutnya, mulai sekarang kita habisi,” kata walikota dalam pecakapannya dengan haluan kemarin. Menurutnya, langkah-langkah antisipatif yang kita lakukan dalam menghadapi suasana lebaran, terutama tujuh hari menjelang lebaran (H min 7) dan sepekan setelahnya, seluruh kantor pemerintah dan pekarangan gedung sekolah kita manfaatkan sebagai tempat parkir.“Diperkirakan 500 mobil bisa ditanggulangi dengan sistem parkir yang memanfaatkan areal pekarangan kantor dan sekolah yang ada. Kemudian kita serahkan pengelolaan dan tanggungjawabnya kepada pimpinjan SKPD kantor terkait dan masing-masing kepala sekolah,” kata Ramlan Nurmatias menjelaskan.
Pengawasan terhadap juru pakir yang sering “main pakuak” ini walikota akan mengoptimalkan seluruh petugas Sat Pol PP dan Dinas Perhubungan, dibantu kepolisian dan anggota Kodim 0304/Agam. Untuk menghindari terjadinya tindakan “main pakuak” dari sejumlah oknum juru parkir, seluruh titik parkir yang rawan “main pakuak” akan diawasi maksimal.
Sebelumnya, gebrakan Pemko Bukittinggi untuk mewujudkan Bukittinggi sebagai kota tujuan wisata yang bersih, aman dan nyaman, mendapatkan dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak , antara lain Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Ir H Mulyadi.
Diakui Mulyadi, di bawah kepemimpinan Walikota, Ramlan Nurmatias bersama Wakil Walikota, Irwandi satu-persatu masalah klasik yang dihadapi Bukittinggi secara bertahap dapat di atasi. Seperti masalah kebersihan, parkir dan Pedagang Kaki Lima (PKL).
“Kita di pusat siap mendukung terhadap berbagai program yang akan dijalankan pemerintah untuk kemajuan Kota Bukittinggi,” ujarnya.
Kawasan yang rawan terjadinya tarif parkir seenak perut alias”main pakuak” di antaranya adalah, kawasan Pasar Atas, sepanjang jalan depan Bank Nagari dan kawasan objek wisata panorama Ateh Ngarai. Dari pengalaman yang ada selama ini, tidak jarang tarif parkir bus mereka tetapkan antara Rp 25.000,- smaapi Rp 50.000,-/bus
Tarif parkir “main pakuak” telah menjadi keluhan masyarakat pengunjung kota wisata ini, baik yang datang dari luar propinsi Sumbar seperti Jambi, Riau dan Sumut, maupun masyarakat yang dating dari ber bagaik daerah dari dalam propinsi Sum bar. Mereka selain mengeluhkan tarif parkir “main pakuak” juga masalah macet dan main pakuak makan di rumah makan.” (h/sms/dn)