AGAM, HALUAN — Camat sangat bangga dan senang, di daerah perbatasan ini dihadiri puluhan remaja dari berbagai kota dan provinsi untuk belajar menghafal Alquran. Semoga ini melecut semangat kami untuk bisa mengirim dua orang per jorong di kecamatan Tanjung Mutiara Agam untuk belajar Tahfidz Quran di Rumah Daarul Falah Yayasan Bina Nusantara Mandiri (BNM) Pariaman.
Demikian disampaikan Camat Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Ade Harlien, SSTP, MSc, saat menutup program Daurah Tahfidzul Quran yang dilaksanakan pada 10 - 30 Juni 2016, oleh Rumah Tahfidz Daarul Falah yang terletak di Gasan Ketek, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Agam, Kamis (30/6). Turut hadir dalam acara tersebut, Walinagari Tiku Utara, Weri Ikhwan, Staff KUA Tanjung Mutiara, M. Jumadi Tk Sati, dan ninim mamak Jorong Gasan Ketek.
Sementara itu, Dr. H. Mustafa Zen, S.IP,M.Pd, Pendiri dan Dewan Pengawas Yayasan BNM Pariaman menjelaskan bahwa program Daurah Tahfidzul Quran ini ide dari anaknya, Syarifa Rahmi, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses pendaftaran dan seleksi peserta hanya melalui internet. ”Alhamdulillah, hanya 15 hari buka pendaftaran, yang mendaftar sangat banyak dari berbagai daerah. Karena keterbatasan sarana, maka yang diterima hanya 30 orang. Itupun perempuan semua. Sedangkan pembinanya langsung didatangkan tiga orang penghafal Alquran 30 juz dari Jakarta,” kata Mustafa.
Sebanyak 28 peserta Daurah Tahfidzul Quran berasal dari sembilan daerah di Sumatera Barat. Yaitu, Agam, Bukittinggi, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang, Sawahlunto, Payakumbuh, Pasaman, dan Solok. Dan juga ada peserta dari provinsi lain, yaitu Provinsi Riau, Jakarta, dan Kepulauan Riau.
Rumah Tahfidz Daarul Falah, sambung Mustafa, merupakan institusi pendidikan keempat yang didirikan oleh Yayasan BNM Pariaman. Rumah Tahfidz ini nantinya dijadikan sekolah menengah kejuruan (SMK) Plus, dimana pagi sampai siang belajar formal dan sorenya belajar agama. ”Insya Allah, setelah lebaran Idul Fitri ini proses pembangunan 10 ruangan kelas SMK Plus di Gasan Ketek ini dimulai. Semua kelas tersebut merupakan bantuan dari pemerintah,” jelas Mustafa saat ditemui Haluan setelah penutupan acara Daurah Tahfidzul Quran.
SMK yang dikonsep seperti pondok pesantren modern ini, lanjut Mustafa, baru ada 60 SMK di Indonesia, dan perdana di Sumatera Barat. SMK Plus ini diharapkan akan menjadi pusat pendidikan Alquran di Agam dan Sumatera Barat. Dimana akan ada rombongan belajar, tahsin dan tahfidz Quran,dan rombel penyelengara slat jenazah, serta dai atau pendakwah. “Dan Rumah Tahfidz Daarul Falah, mendapat amanah sebagai pusat pendidikan bagi khafilah Kecamatan Tanjung Mutiara dalam mengikuti MTQ Tingkat Kabupaten Agam bulan November nanti. Dan juga, menjadi pusat belajar tahfidz bagi putra - putri Tanjung Mutiara yang diwakili dua orang perjorong. Mereka nantinya belajar setiap sabtu dan minggu,” kata Mustafa. (h/mg-fyt)