BUKITTINGGI, HALUAN — Sebanyak 323 guru Madrasah Diniyah Takmaliyah Awaliyah (MDTA) se-Kota Bukittinggi mengikuti penilaian klasifikasi guru MDTA di Aula Perpustakaan Bung Hatta Bukittinggi, Kamis (30/6).
Kegiatan penilaian ini dibuka oleh Walikota Bukittinggi yang diwakili oleh Asisten II Setdako, Ismail Djohar. Dalam kesempatan itu Ismail menyampaikan, melalui penilaian klasifikasi yang dilakukan diharapkan akan dapat mengasilkan guru-guru agama yang berkompetensi di Bukittinggi.
Diakuinya, saat ini Pemko Bukittinggi belum bisa memberikan perhatian yang lebih terkait dengan kesejahteraan guru MDTA. Namun demikian pemerintah daerah akan terus berjuang dan berupaya agar kesejahterahan guru MDTA dapat terpenuhi.
“Meski saat ini Pemko hanya baru bisa memberikan dana insentif sebesar Rp 500.000 per bulan untuk para guru guru-MDTA, namun ke depannya Pemko Bukittinggi akan selalu memperjuangkan agar dana insentif itu bisa naik setiap tahunnya,” ujar Ismail.
Menurutnya, untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru MDTA yang ada, DPRD Kota Bukittinggi tengah membahas Ranperda MDTA untuk dijadikan Perda. Ranperda MDTA Kota Bukittinggi ini merupakan Ranperda inisiatif DPRD untuk mendukung pelaksanaan pendidikan karakter yang berlandaskan agama.
Dengan disahkannya Ranperda MDTA itu menjadi Perda, maka nantinya pengelola MDTA dapat mengelola MDTA dengan sebaik-baiknya sebagai lembaga pendidikan karakter dan moral anak didik. Karena dalam Perda tersebut nantinya termuat semua yang berkaitan dengan pengelolaan termasuk kesejahteraan para gurunya.
“Guru MDTA harus bisa lebih mandiri, selain itu guru MDTA juga harus mempunyai tekad yang kuat untuk tetap terus maju dan tetap semangat untuk mendidik dan membina akhlak serta budi pekerti generasi bangsa,” harap Ismail.
Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmaliyah (FKDT) Kota Bukittinggi, Bulkhaini mengatakan, untuk Kota Bukittinggi saat ini terdapat sebanyak 48 MDTA yang tersebar di tiga kecamatan yang ada. Dengan rincian 19 MDTA di Kecamatan Guguk Panjang, 17 MDTA di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dan 12 MDTA di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB).
Dari 48 MDTA itu terdapat sebanyak 323 orang guru dengan guru PNS sebanyak 22 orang. Sedangkan untuk jumlah murid terdapat sebanyak 5.428 murid MDTA se-Kota Bukittinggi.
“Saat ini guru-guru MDTA tersebut mendapatkan dana insentif dari pemerintah daerah sebesar Rp 500.000 per bulan,” terang Bulkhaini yang juga selaku Ketua FKDT DPW Sumbar.
Menurutnya, penilaian klasifikasi yang dilaksanakan bertujuan untuk melihat kemampuan para guru MDTA dalam membaca Alquran sekaligus tajwid, serta melihat kemampuan guru dari cara mengajar dan melihat kemampuan guru menulis Alquran. “Tiga kemampuan itulah yang menjadi kriteria penilaian,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan piagam bagi guru-guru MDTA yang sudah mengabdi puluhan tahun, serta piagam penyelanggaran diniyah untuk masing masing MDTA. Piagam tersebut diserahkan oleh Asisten II Ismail Djohar didampingi oleh jajaran Kemenag Kota Bukittinggi. (h/tot)