"Alhamdulillah, Sampai Kini Kelima Anak Kembar Saya Sehat-sehat," kata Hari
Oleh : Ryan Syair
Baca Juga : Prabowo dan Habib Rizieq
Si kembar lima, Rizky Ramadhan Pratama, Annisa Naladeva Ramadhani, Anindya Naladeva, Ramadhani, Anindita Naladeva Ramadhani dan Naisha Naladeva Ramadhani genap berumur setahun, dan mereka semakin tumbuh sebagai bayi-bayi nan lucu, imut dan menggemaskan.
Tentu masih kental di ingatan sebagian kita, kisah fenomenal kelahiran bayi kembar lima di Graha Amerta, RSUD Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Jumat 19 Juni 2015 lalu yang sempat dimuat di Harian Haluan pada 27 Juni tahun lalu. Dan pada Selasa (12/7) lalu, Haluan berkesempatan menghadiri prosesi aqiqah kelima anak kembar tersebut, dan berbincang panjang lebar dengan kedua orangtua mereka yang teramat beruntung itu.
Baca Juga : Catatan Akhir Tahun (4): Selamat Tinggal Tahun Kelam
Adalah Mayor Laut (T) Hari Saputra Nasril dan istri tercintanya Nia Rachmawati, pasangan pemilik kebahagiaan yang sempurna itu. Kehadiran kelima buah hati mereka yang bertepatan dengan bulan Ramadan 1436 H tahun lalu, diyakini sebagai anugerah yang teramat besar sepanjang hidup mereka.
“Alhamdulillah, sampai kini kelimanya sehat-sehat,” kata Hari kepada Haluan di kediamannya, di Bukik Ngalau Kelurahan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Selasa (12/7).
Baca Juga : Catatan Akhir Tahun (2): Kita Sungguh Perlu Bersatu
Hari yang kini hampir menyelesaikan kuliahnya di Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) itu mengaku, pada awalnya ia cukup kesulitan menghafal dan mengenali wajah kelima anaknya. Tapi lewat ‘nomor punggung’ yang dipasang dokter selama hampir empat bulan masa perawatan khusus di rumah sakit, Hari mengaku mulai bisa membedakan kelima cucu H. Nasril Nazar dan Hj. Warnis tersebut.
“Kebetulan semasa dalam perawatan di rumah sakit, masing-masing mereka dipasangi nomor (satu sampai lima). Dari situlah saya akhirnya bisa menghafal dan mengenali ciri fisik mereka satu persatu,” kata alumni SMA Negeri 4 Padang, jebolan Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) Krembangan, Jawa Timur 2004 itu.
Baca Juga : Catatan Akhir Tahun(1) : Ekonomi Menyedihkan
Memilih Inseminasi
Kelahiran bayi kembar lima Hari dan Nia setahun lalu, sebenarnya bukan yang pengalaman persalinan pertama bagi sang istri. Pada 2013 lalu, mereka juga telah dikaruniai seorang putri cantik, hanya saja saat si cantik itu mengalami sakit saat usianya genap dua bulan, Tuhan berkehendak lain dan memanggil buah hati mereka pulang ke pangkuan-Nya.
Trauma kehilangan anak pertama, membuat mental dan kondisi kesehatan Nia tidak stabil. Dampak dari keadaan itu, secara tak langsung juga berpengaruh pada hormonnya. Nia jadi sulit untuk hamil. Namun karena dorongan semangat, hasrat dan keinginan yang kuat untuk kembali mendapat momongan, pasangan ini tidak menyerah begitu saja.
Akhirnya pada tahun 2014 lalu, atas saran seorang dokter di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Hari dan Nia memutuskan untuk mengikuti program inseminasi, yakni salah satu teknik dalam dunia medis untuk membantu proses reproduksi dengan cara menyemprotkan sperma yang telah dipreparasi ke dalam rahim. Dan buah dari usaha dan kesabaran mereka, Tuhan memercayakan si kembar lima ke pangkuan mereka. Semoga kelimanya terus tumbuh sehat hari ke hari. Aamiin (*)