BUKITTINGI, HALUAN — Perusahaan fashion (mode) busana asal Bandung, Shafira Corporate, tertarik dengan produk sulaman dan bordir kerancang asal Kota Bukittinggi. Feny Mustafa, pemimpin perusahaan tersebut berencana mengangkat sulaman khas Bukittinggi menjadi tema rancangannya pada 2017.
Shafira merupakan perusahaan busana muslim terkenal di Bandung yang berdiri sejak 1989, yang menandingi merek Zoya. Merek itu selalu aktif mengikuti pagelaran-pagelaran busana di kancah nasional dan internasional dengan mengusung tema produk-produk lokal. Sampai saat ini Shafira telah memiliki 24 toko di 15 kota besar di Indonesia.
Baca Juga : Penting! PLN Selalu Ingatkan Pelanggan Bayar Listrik Tepat Waktu
“Keunikan dan keindahan produk sulaman dan bordir karancang asal Bukittingi ini menjadi magnet bagi perusahaaan Fashion Shafira di Bandung. Oleh sebab itu, kami berencana untuk mengangkat potensi lokal asal Kota Bukittingi ke kancah nasional dan internasional,” ujar Feny Mustafa saat bertemu dengan Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, di balaikota setempat, Senin (18/7). Ia merupakan pemilik merek busana muslim, Zoya.
Sebelumnya, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Pemko Sawahlunto untuk mengangkat songket Sawahlunto.
Baca Juga : Wow, Harga Cabai Rawit Tembus Rp80.000 Per Kg di Pasar Nanggalo Padang
Ia berharap dengan diangkatnya sulam karancang ke dalam karyanya, hal itu semakin memopulerkan produk unggulan Bukittinggi tersebut. “Kami menginginkan sulaman karancang juga dinikmati keindahannya oleh orang di luar Sumatra Barat. Kami juga akan membawa sulaman ini ke iven-iven fashion di dalam dan luar negeri,” tuturnya.
Menurut Feny, selama ini sulaman dan tenunan khas Sumatra Barat hanya diaplikasikan pada pakaian atau kain-kain tradisional sehingga tidak bisa dinikmati oleh semua orang di berbagai situasi. Oleh kareana itu diperlukan sentuhan yang lebih sederhana.
Baca Juga : Kopilo Lahir di Bukittinggi, Koperasi Simpan Pinjam Tanpa Riba bagi Pelaku UMKM
Menaggapi hal tersebut, Wali Kota Bukitinggi, Ramlan Nurmatias sangat mendukung rencana kerja sama tersebut. Menurutnya, perajin di Bukittinggi memang membutuhkan program-program yang mampu meningkatkan kemampuan pengrajin dan pemasaran produk mereka.
“Diharapkan melalui program tersebut, perajin mampu menghasilkan produk siap pakai sehingga harga jual nya jauh lebih tinggi. Di samping itu, promosi dan pemasaran produk juga akan semakin luas,” kata Ramlan. (h/tot)
Baca Juga : Peringati HUT ke-72, Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket Pesawat hingga 60%