BUKITTINGGI, HALUAN — Puluhan tahun tidak bersemayam di Bukittinggi. Kini piala yang sudah lama hilang tersebut, sukses direbut dan bersemayam kembali ke Kota Bukittinggi.
Kerja keras yang dilakukan Pemko Bukittinggi bersama seluruh stakeholder dan masyarakat kota untuk menciptakan Kota Bukittingi bersih dan nyaman, akhirnya berbuah manis. Piala Adipura sebagai lambang supremasi tertinggi bagi kota terbersih berwawasan lingkungan hidup, berhasil diraih Kota Bukittinggi.
Hebatnya lagi, untuk di wilayah Sumbar, hanya Kota Bukittingi satu-satunya kabupaten/kota yang mendapatkan nilai tertinggi dalam penilaian Adipura tahun ini.
“Alhamdulillah, Kota Bukittinggi berhasil meraih piala Adipura tahun ini. Piala Adipura tersebut akan diserahkan langsung Presiden RI, Joko Widodo pada 22 Juli mendatang di Istana Siak, Riau,” ujar Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias kepada wartawan dalam jumpa pers di Balaikota, Senin (18/7).
Menurut Ramlan, menjelang penjemputan piala Adipura ke Siak, Pemko Bukittinggi sudah menyiapkan panitia penyambutan piala Adipura yang akan dibawa ke Kota Bukittingi. Pemko Bukittinggi merasa bersyukur sekali, karena piala Adipura yang sudah lama hilang tersebut dapat kembali diraih.
Suksesnya Kota Bukittingi merebut piala Adipura, tidak lepas dari semangat warga kota dalam memelihara lingkungan hidup, memelihara kebersihan dan keindahan kota. Di samping itu, juga berkat kerja keras segenap aparatur pemerintahan dalam menggalakkan program Jumat bersih.
Namun demikian, kata Ramlan, penghargaan Adipura itu bukanlah suatu tujuan akhir, melainkan yang terpenting adalah bagaimana dapat mengubah budaya dan perilaku masyarakat Kota Bukittinggi, agar terus hidup bersih, serta meneruskan program-program yang telah dilaksanakan selama ini. Ramlan berharap, piala Adipura yang diraih dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat kota.
“Kami berharap penghargaan Adipura yang diraih ini manfaat dan dampaknya bisa dirasakan oleh semua masyarakat kota. Dan kita mengakui, masih ada kekurangan yang harus mendapat perhatian serius dan akan menjadi bahan evaluasi ke depannya,” ujar Ramlan.
Terpisah, Kepala Kantor lingkungan Hidup (KLH) Kota Bukittingi, Mardison juga merasa bersyukur atas diraihnya kembali piala Adipura yang sudah lama hilang tersebut. Sebab, semenjak dari era Reformasi pada tahun 1998 silam, piala Adipura tidak lagi bersemayam di Bukittinggi.
Menurut Mardison, sebelumnya Bukittingi pernah memboyong piala Adipura itu secara berturut-turut dalam kurun waktu lima tahun, yakni pada tahun 1991-1995. Atas keberhasilan Bukittinggi meraih Adipura dalam lima tahun itu, maka pada tahun 1996-1997 Kota Bukittingi berhasil meriah Adipura Kencana.
“Semenjak tahun 1998 hingga 2015, piala Adipura tidak lagi bersemayam di Bukittinggi. Dan Alhamdulillah, tahun ini piala Adipura yang hilang tersebut berhasil diraih kembali,” pungkas Mardison. (h/tot)