SIJUNJUNG, HALUAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan. Pasalnya, selain merusak lingkungan, juga bisa mengganggu kesehatan manusia. Hal tersebut diungkapkan Kepala BPBD Sijunjung, Hardiwan, Jumat (20/1).
“Sudah beberapa hari ini kita mendapatkan laporan terkait adanya kebakaran hutan dan lahan yang menghanguskan ratusan hektare lahan milik warga,” ujar Hardiwan kepada wartawan.
Baca Juga : Tahun Ini, 25 Nagari di Agam akan Menggelar Pemilihan Wali Nagari
Dijelaskannya, meskipun dibeberapa wilayah Kabupaten Sijunjung terjadi hujan, namun kebakaran lahan tetap bisa terjadi karena tidak setiap hari turun hujan. Menurutnya, selama ini masih banyak masyarakat yang mengambil jalan pintas saat akan membuka lahan guna bercocok tanam dengan cara membakar.
“Selain praktis membakar lahan, menurut warga juga bisa menghembat biaya dibandingkan bila harus dibersihkan secara manual,” katanya.
Baca Juga : Selasa Depan, 1.292 Tenaga Kesehatan di Agam Jalani Vaksinasi Covid-19
Hardiwan menambahkan, kebakaran lahan terutama dengan kondisi gambut juga bisa menjalar di kebun milik orang lain. "Jadi jangan mengatakan, ini kan lahan saya jadi terserah mau dibakar atau tidak. Tapi ingat, kebakaran itu bisa merugikan orang lain. Misalnya, tanaman di kebun tetangga bisa layu karena terkena panas dari kebakaran lahan itu. Belum lagi asapnya yang bisa merusak kesehatan, sehingga sebelum itu terjadi, maka sebaiknya jangan membakar lahan," jelasnya.