PADANG, HALUAN – Pengurus tim Semen Padang, baik manajemen dan tim pelatih diminta untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tim. Hal ini perlu dilakukan untuk menyikapi kondisi tim yang mendapatkan hasil minor di lima laga terakhir.
Hal ini dikatakan salah satu pemerhati dan pecinta Semen Padang FC, Andre Rosiade kepada pers, kemarin. Katanya, jika ini tak segera disikapi oleh pengurus, dikhawatirkan, Semen Padang FC akan terpuruk di papan bawah dan sulit untuk mencapai target papan atas.
“Kita kan punya target papan atas. Tapi, kalau kondisi ini dibiarkan, saya khawatir tim kebanggaan publik Sumatera Barat ini akan makin terpuruk. Jika tak dari awal-awal ini diurus, sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena tim lain juga makin berlari,”kata Andre yang juga pengurus pusat PSSI era Edy Rahmayadi ini.
Evaluasi, kata Andre, adalah hal yang penting dalam sebuah organisasi, termasuk organisasi sepakbola. Dengan catatan dan data yang terukur pada evaluasi tersebut, tentu akan ada rekomendasi dari sebuah evaluasi sehingga bisa segera diaplikasikan sebagai jalan keluar.
“Manajemen harus fokus melihatkan. Kalau perlu, libatkan lebih banyal elemen. Ini untuk kebaikan bersama. Jangan memandang, kritik sebagai sebuah kebencian,”ajak Andre.
Secara kasat mata, ia menilai tim ini memang ada persoalan. Lihat saja kondisi fisik pemain. Di beberapa laga mereka terlihat keteteran. Karena fisik yang tak optimal, maka pemain tentu rentan cedera. Lihat buktinya saat ini, banyak pemain kita yang cedera kan? Padahal, kompetisi masih panjang. Ini, baru masalah fisik. Belum lagi dengan persoalan teknik dan strategi.
Andre menyebut, persoalan ini tentu domainnya ada di tim pelatih. Tapi, sebagai salah satu komponen pendukung tim, ia merasa tetap punya pandangan tersendiri terhadap tim. Salah satu kunci tim ini adalah kekuatan gelandang, terutama barisan gelandang serang.
Semen Padang, kata Andre lagi, adalah tim yang mengandalkan pemain di lini serang di sektor sayap. Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka Irsyad dan Riko Simanjuntak didatangkan. Tapi, ntah kenapa, dua sektor ini jadi “korban”, karena di tim hanya tersedia pemain muda di sektor ini pula.
“Mestinya, Riko dan Irsyad itu tak bisa tergantikan. Karenanya, pemain muda yang ada harusnya mengisi posisi lain. Lalu, pertanyaannya, siapa pemain muda itu. Nah, kami, tokoh-tokoh Sumbar yang ada di PSSI, seperti dua Exco, Pak Refrizal dan Bang Verri Mulyadi sudah berkomunikasi dengan coach Indra Syafri untuk memprioritaskan Semen Padang FC sebagai pelabuhan professional dua pemain binaan sepakbola Sumbar di Timnas U-19, yakni M Iqbal dan Firza Andhika. Ini harus segera ditangkap oleh manajemen agar bisa mengisi kebutuhan pemain U-23,”ajak Andre.
Firza Andhika, kata Andre kan memang binaan Semen Padang Academy. Namun, terkait dengan kontrak professional, posisi Firza harus jelas dengan Semen Padang FC. Selain itu, M.Iqbal yang jebolan PPLP Sumbar, juga harus mendapat tempat yang pasti di tim ini. Kalau dibiarkan menunggu mereka usai di Timnas U-19, dikhawatirkan, justru sudah jadi milik tim lain. (h/mat)