TANAH DATAR, HARIANHALUAN.COM--Kasus penderita HIV AIDS di Kabupaten Tanah Datar terus meningkat. Dari data Dinas Kesehatan Tanah Datar, sejak 2005-2017 terdapat 58 kasus HIV AIDS di Tanah Datar, puncaknya pada tahun 2017, setidaknya tercatat sebanyak 10 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tanah Datar Edward kepada Haluan Selasa (6/2) mengungkapkan, dari 58 kasus tersebut telah menelan korban atau menyebebkan kematian sebanyak 28 orang. Sedangkan 25 lainnya masih hidup sebagai Orang Dengan Aids (ODA).
Baca Juga : Hujan Datang, Titik Panas Menghilang
Pada tahun 2005 sebut Edward, terdata satu kasus, dan 2006 tercatat 3 kasus, sedangkan 2007 terjadi dua kasus, dan di tahun 2008 juga terdapat dua kasus. Di tahun 2009 terjadi satuy kasus, sedangkan di tahun 2010 meningkat menjadi empat kasus.
Pada tahun berikutnya 2011 terdata tiga kasus, dan pada tahun 2012 meingkat menjadi enam kasus. Pada tahun 2013 juga terjadi enam kasus. Dan pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi delapan kasus, pada tahun 2015 sempat turun menjadi empat kasus. Namun 2016 kembali tercatat delapan kasus. Di tahun 2017 kemarin kasus ini kembali meningkat menjadi sepuluh kasus.
Baca Juga : Diduga Diracuni, Ribuan Ikan Jaring Apung Mati Mengapung
Di tahun 2005 itu, dari satu kasus terjadi kematian dengan satu orang, begitu juga dengan tahun 2006 dengan tiga kasus menyebabkan kematian tiga orang. Sedangkan pada tahun 2007 dari dua kasus tercatat satu kematian dan satu lagi tidak diketahui.
Ditahun 2008 dari dua kasus menyebabkan kematian satu orang dan satu orang lagi tidak diketahui. Di tahun 2009 dari satu kasus menyebabkan kematian satu orang. Dan di tahun 2010 itu dari empat kasus menyebebkan kematian dua orang dan dua lainnya tidak diketahui.
Baca Juga : DPRD Batam Minta Pembangunan Tower SUTT Dihentikan Sementara
Sedangkan pada tahun 2011, dari tiga kasus menyebebkan kematian pada dua orang dan satu lagi tidak diketahui. Di tahun 2012 dari enam kasus terjadi kematian dengan empat orang dan dua lainnya tidak diketahui. Pada 2013 dari enam kasus terjadi tiga kematian.
Pada tahun 2014 sebut Edward, dari delapan kasus menyebakan tiga kematian. Di tahun 2015 dari empat kasus tercatat dua angka kematian. Sedangkan pada tahun 2016 dari delapan kasus terjadi satu kematian. Puncaknya, pada tahun 2017 kemarin dari sepuluh kasus terdapat empat angka kematian.
Baca Juga : Senator Emma Yohana Apresiasi Gerakan KM Pansel Tanam Ribuan Batang Pohon