PADANG, HARIANHALUAN.COM -- Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Silfeni memastikan saat ini di setiap kecamatan di Kota Padang masih mempunyai blanko Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el). Terakhir ada 3.000 blanko yang dibagikan untuk 11 kecamatan.
"Saat ini bisa dikatakan masyarakat tidak akan membutuhkan waktu lama untuk mendapatkannya," ujar Silfeni kepada Haluan, Rabu (14/11).
Ia mengatakan, untuk perekaman dan percetakan KTP-el sudah dilakukan di masing-masing kecamatan. Hal ini merupakan upaya untuk mengurangi antrean panjang di disdukcapil. "Semuanya sudah di kecamatan. Apabila kami mendapatkan blanko dari pusat. Kami akan mendistribusikannya ke kecamatan," ujarnya.
Apabila blanko KTP-el sudah menipis atau habis di kecamatan, kata Silfeni, pihaknya akan langsung meminta penambahan blanko ke kemendagri. Apalagi, untuk bisa memilih pada tahun 2019, masyarakat harus mempunyai KTP-el.
"Kami terus meminta ke kemendagri, kadang-kadang yang datang itu tidak sebanyak permintaan. Apabila memang blanko ada, tentu yang sudah melakukan perekaman akan kami cetak," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Padang, Sandra Imelda mengatakan, pelayanan publik di disdukcapil memang banyak terkendala, karena blanko KTP-el yang didapatkan tidak memadai.
"Ditambah lagi dengan gedung yang dimiliki disdukcapil tidak memadai. Bagaimana bisa menuntut pelayanan yang maksimal," katanya.
Ia mengatakan, saat ini ada tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memanfaatkan gedung lama SMAN 1 Padang tersebut. Dan dua OPD yang bergerak di bidang pelayanan. "Ini memang masih menjadi PR kami di Pemko Padang. Namun, semuanya memang terkendala oleh anggaran yang tidak cukup," ujarnya.
Salah seorang warga, Viki (34) mengatakan, pelayanan untuk membuat KTP-el di kecamatan saat ini lebih sulit dari pada sebelumnya. "Saya kemarin menemani mertua saya untuk mengurus KTP-el ke kecamatan. Dan beberapa syarat kami disuruh ke dukcapil, ketika di dukcapil saya disuruh kembali kecamatan. Saya jadi bingung bagaimana pengurusannya sebenarnya," katanya. (h/mg-mal)