JAKARTA, HARIANHALUAN.COM-Banyak laporan yang diterima KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terkait penerimaan mahasiswa Jalur Khusus di Perguruan Tinggi Negeri.
Wakil Ketua Laode M Syarief mengungkapkan hal itu saat menghadiri kegiatan koordinasi implementasi pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi, di Gedung KPK lama, Kavling C1, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).
Baca Juga : WHO Pusing, Ada Ancaman Baru ke Vaksin Covid
"Dan yang paling banyak lagi yang negeri sebenarnya ada penerimaan mahasiswa baru yang khususnya jalur-jalur khusus," terang Syarief seperti dilansr laman sistus okezone.com.
Tak hanya itu, sambung Syarief, pihaknya juga menerima banyak laporan terkait indikasi korupsi untuk masuk pendidikan spesialis semisal di fakultas kedokteran. Dugaan praktik korupsi terjadi saat hendak masuk pendidikan spesialis hingga mendapatkan gelar kesarjanaan.
Baca Juga : Joe Biden Beri Kepastian Amankan Saudi
"Yang kedua lagi yang banyak laporannya ke KPK, saya sebut saja fakultas kedokteran, kalau mau masuk spesialis itu banyak. Kalau dia sudah tamat dari dokter tapi dia ingin lanjut spesialis, laporannya banyak itu, hampir semua fakultas," jelasnya.
Dalam prakteknya, ungkap Syarief, pelaku memberikan 'uang pelicin' agar diterima di fakultas terkait. "Ya supaya diterima dia harus membayar profesornya," ujar Syarief.
Baca Juga : Panas, 1.000 Massa Pro Junta Militer Turun ke Jalan di Myanmar
"Bahkan dia harus minta rekomendasi, untuk rekomendasi itu dia juga harus mengeluarkan biaya tertentu dan itu banyak sekali. Bukan ada dimonopoli oleh satu universitas, banyak sekali yang di fakultas kedokteran," ucapnya menambahkan.
Sumber: OKZ
Editor: DNJ
Baca Juga : Astaga! Ada Tanda-tanda Fase Baru Mutasi Covid-19