HARIANHALUAN.COM.Jakarta- Massa aksi Mujahid 212 turun ke jalan dengan mengusung tema "Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI'. Ribuan massa aksi bergerak menuju Istana Negara, Sabtu (28/9/2019).
Ketua panitia ustadz Edy Mulyadi mengatakan, ada empat isu yang akan diangkat Mujahid 212. Salah satunya mengenai sikap aparat yang dinilainya represif saat menghadapi demo mahasiswa.
Pertama, terkait aksi mahasiswa masih dihadapi oleh aparat dengan sikap represif hingga menimbulkan korban luka, hilang, bahkan ada yang meninggal dunia.
"Kami ingin kembali menegaskan, bahwa umat Islam bersama arus besar perubahan yang digelorakan mahasiswa dan para pelajar SMU. Kami ingin memberikan kontribusi maksimal untuk perubahan Indonesia menjadi lebih baik," kata Edy dilewat keterangan yang dilansir merdeka.com.
Kedua, munculnya aksi para pelajar sebagai sebuah fenomena yang sebelumnya tidak pernah terjadi dalam ekskalasi politik di negeri ini. Dia mengatakan, aksi yang berlangsung spontan dan tanpa komando itu pun berakhir ricuh dan berujung diamankannya ratusan pelajar oleh aparat.
"Ketiga, kerusuhan di Wamena, Papua, dengan korban puluhan jiwa dan eksodus warga pendatang keluar dari wilayah tersebut," ucapnya.
Keempat, masalah bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang tidak ditangani cepat oleh pemerintah telah menyebabkan ratusan ribu warga terkena pekatnya asap dan menderita ISPA hingga merenggut korban jiwa.
"Berbagai kondisi ini menunjukkan negeri kita tidak dalam keadaan baik-baik saja. Ada yang salah dalam mengelola dan mengurus negara yang kita cintai ini. singkat kata, pemerintah telah gagal," ujar Edy.
Dia menambahkan, pihaknya mengajak umat Islam dan seluruh anak bangsa baik mahasiswa, pelajar, ormas Islam dan emak-emak militan bergabung bersama guna menyuarakan ketidakadilan dan menegakkan kebenaran di negeri ini.
"Dengan semangat Mujahid 212 mari kita kembali bersama-sama lakukan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Aksi Mujahid 212 untuk selamatkan NKRI," pungkasnya. *
Massa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI mulai berarak dari sekitar Bundaran Hotel Indonesia dan Jalan MH Thamrin menuju Istana Negara pada Sabtu (28/9) pagi. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizky Saputra)