JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementrian Agama (Kemenag), Nizar Ali mengatakan bahwa pemerintah masih menunggu kepastian penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441 H/2020 usai adanya pandemi virus corona atau Covid-19.
“Untuk haji Kementrian Haji (Arab Saudi) akan melakukan kajian, dan insya allah minggu ke-4 bulan April sudah ada keputusan. Kita tunggu,” ujar Nizar dalam rapat virtual dengan Komisi VIII DPR, Rabu (15/4/2020).
Baca Juga : Motor Nekat Masuk Tol, Siap-siap Kena Sanksi Rp500 Ribu
Jika hingga bulan Mei pemerintah Arab Saudi belum memberikan kejelasan, apakah ibadah Haji bisa diselenggarakan atau tidak, maka dia meminta izin kepada komisi VIII DPR untuk memutuskan nasib jamaah.
Sebab, lanjut Nizar, pihak Kementrian Agama membutuhkan waktu minimal 25 hari untuk melakukan persiapan akhir dalam pelaksanaan ibadah haji.
Baca Juga : Waspada! Varian Baru Mutasi Ganda B1617 dari India Telah Menyebar ke 5 Negara
"Jadi sampai akhir Mei, misalkan Pemerintah Saudi belum memberi kejelasan, maka saya mohon teman-teman untuk memutuskan untuk tidak berangkat. Karena tadi, ketercukupan waktu kami untuk mempersiapkan ini," ujarnya.
Nizar berkata berdasarkan informasi yang dihimpunnya hingga siang hari ini, keadaan di Arab Saudi, kemudian hotel bintang 5 di Mekkah dihadikan tempat karantina bagi warga Arab Saudi yang baru kembali.
Baca Juga : Polsek Pacet Rangkul Pedagang Keliling jadi Duta Masker
Lalu Kementrian Haji Arab Saudi pun hampir pasti tidak membuka umrah saat bulan ramadhan alias di tutup. “Kementerian Haji itu memprediksi umrah ramadan close,” pungkasnya.(*)