CHICAGO, HARIANHALUAN.COM - Pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu, 22 September 2021, harga emas kembali naik. Hal ini dipicu kekhawatiran atas kebangkrutan perusahaan properti China Evergrande.
Dikutip dari suaramerdeka.com dengan judul Kekhawatiran Atas Kebangkrutan Evergrande Membuat Harga Emas Kembali Naik, untuk pengiriman Desember, kontrak emas paling aktif di divisi Comex New York Exchange, bertambah lagi 14,4 dolar AS atau 0,82 persen menjadi ditutup pada 1.778,20 dolar AS per ounce.
Sementara itu, Senin 20 September lalu, emas berjangka juga terangkat 12,40 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1.763,80 dolar AS.
Kemudian, akhir pekan lalu, emas berjangka jatuh 5,3 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1.751,40 dolar AS, setelah anjlok 38,1 dolar AS atau 2,12 persen menjadi 1.756,70 dolar AS pada Kamis 16 September 2021.
Bahkan, emas sempat merosot 12,3 dolar AS atau 0,68 persen menjadi 1.794,8 dolar AS pada Rabu 15 September 2021.
Kekhawatiran pada Evergrande mendorong pembelian aset aman safe-haven, menjelang pertemuan Federal Reserve yang dapat memberikan petunjuk tentang jadwal bank sentral untuk memotong stimulusnya terhadap ekonomi AS.
"Aset aman atau safe-haven emas telah naik di tengah kekhawatiran baru-baru ini tentang pertumbuhan ekonomi global, atau lebih khusus lagi perlambatan ekonomi China, yang cukup untuk melebihi pemulihan ekuitas, kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Sementar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals menyebut, pengaruh positif dari tergelincirnya dolar AS dan kenaikan harga minyak mentah juga mengangkat emas.
Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 40,7 sen atau 1,83 persen, menjadi ditutup pada 22,611 dolar AS per ounce.
Kemudian, platinum untuk pengiriman Oktober naik 51,6 dolar AS atau 5,74 persen menjadi ditutup pada 950,8 dolar AS per ounce. (Tim SMcom1/suaramerdeka.com)