HARIANHALUAN.COM - Belum genap setahun menjadi Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau, Andi Putra ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama 7 orang lainnya. Mereka sudah diterbangkan ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut, Selasa (19/10/2021).
Baca Juga: Berpotensi Rugikan Negara Rp42,15 Miliar, Jutaan Batang Rokok dan Miras Ilegal Disita
Diciduknya 8 orang itu terkait dugaan korupsi penerimaan janji atau hadiah terkait dengan perizinan perkebunan. Salah satunya, izin PT SAR di Kecamatan Baserah, Kuansing.
Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK, Ali Fikri membenarkan adanya kegiatan penyidik lembaga antirasuah itu di Provinsi Riau.
"KPK mengamankan beberapa pihak, sejauh ini ada sekitar 8 orang. Di antaranya benar, Bupati Kuansing, ajudan dan beberapa pihak swasta," kata Ali Fikri melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp, seperti dilansir haluanriau.co.
Menurut Ali, proses pemeriksaan masih berjalan. Para pihaknya itu, kata Ali, diduga terlibat perkara dugaan korupsi penerimaan janji atau hadiah terkait dengan perizinan perkebunan.
"Perkembangannya akan kami informasikan lebih lanjut," pungkas Ali Fikri.
Sebelumnya, pada Senin (18/19) KPK menggelar OTT di Kuansing. Setidanya ada 8 orang yang diperiksa KPKDi antaranya Bupati Andi Putra, ajudan pribadi bupati serta sejumlah orang dari beberapa orang pihak Perkebunan Kelapa Sawit dan pihak swasta lainya.
Pemeriksaan awal dilaksanakan petugas KPK bertempat di Mapolres Kuansing. Ruangan kantor Bupati dan rumah pribadi Bupati Kuansing juga digeledah petugas KPK.
Pemeriksaan kemudian berlanjut di Mapolda Riau di Pekanbaru, dan pada Selasa petang dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lanjutan.
Baca Juga: Menyedihkan! Kematian Harimau di Areal HPK Bengkalis Akibat Luka Jeratan
Sumber: haluanriau.co
