BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi, tetap berkomitmen menekan angka kasus HIV/AIDS, ketidaksetaraan sosial serta bahaya pandemi Covid-19 yang mengancam kesehatan masyarakat.
Pemko Bukittinggi juga fokus dalam kesetaraan kampanye tersebut. Hal itu bertujuan untuk memastikan setiap orang berhak mendapatkan akses yang sama dalam pencegahan, pengujian serta perawatan pada kasus HIV/AIDS.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Erman Safar, pada Jumpa Pers dalam rangka peringatan Hari AIDS se-Dunia, Rabu (1/12/2021) di Pendopo Rumah Dinas.
“Tahun 2020 lalu, terdapat 34 kasus positiv HIV AIDS di Bukittinggi. Jumlah ini berasal dari 1808 yang test HIV di 12 faskes di Bukittinggi. Kasus ini didominasi laki-laki usia 25-49 tahun, dengan persentase 65%,” ujar Wali Kota Bukittinggi.
Wako mengungkapkan, untuk tahun 2021 ini, kasus HIV di Bukittinggi menurun menjadi 18 kasus. Hal ini dikarenakan berkurangnya angka kunjungan faskes dimasa pandemi ini.
Untuk antisipasi hal tersebut, tentu butuh kerjasama seluruh pihak, untuk mengantisipasi persoalan ini, khususnya dari Komisi Peanggulangan AIDS (KPA).
“Dua tahun terakhir, KPA tidak banyak kegiatan karena terkendala anggaran. Kedepan akan kembali kita anggarkan, agar KPA dapat kembali bergerak untuk meminimalisir peningkatan kasus HIV dan AIDS serta menahan laju dan mengurangi angka LGBT di Bukittinggi,” tuturnya. (*)