HARIAN HALUAN- Pandemi Covid-19 menimbulkan banyak masalah bagi masyarakat, tidak hanya masalah kesehatan, tapi pandemi mendampak banyak sektor salah satunya pertanian dan perdagangan.
Selama pandemi, kelancaran distribusi pangan menjadi sangat terbatas. Tidak hanya keterbatasan dalam akses fisik, pandemi juga membatasi ruang gerak masyarakat secara ekonomi untuk mengakses kebutuhan pangan.
Kondisi demikian dapat menganggu ketahanan pangan individu, parahnya gangguan ini kemudian juga berdampak pada ketahanan pangan keluarga bahkan nasional.
Demi mengatasi hal demikian, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian pun menggalakkan program Pekarang Pangan Lestari (P2L).
Program ini dibentuk untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan memanfaatkan pekarangan dengan menanam aneka tanaman sayur kebutuhan sehari-hari.
Program ini memungkinkan keluarga masyarakat bisa mendapatkan akses ketersediaan dan pemanfaatan pangan sebagai kebutuhan pokok. Pasalnya, program P2L ini bisa menghasilkan ragam pangan yang bergizi seimbang dan aman dari cemaran limbah.
Hebatnya lagi, program ini sekaligus bisa mendongkrak pendapatan keluarga di masa pandemi Covid-19 ini.

Demi mencapai tujuan tersebut, program P2L dilakukan melalui pemberdayaan kelompok masyarakat, yaitu kegiatan budidaya berbagai jenis tanaman dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar rumah, atau lahan kosong yang tidak produktif.
Taman Ketahanan Pangan binaan Perempuan Tani HKTI DKI Jakarta sendiri diinisiasi dengan mengedukasi para ibu-ibu agar memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang terbatas menjadi berdaya guna.