Masuk Tahun 2022, Polri Incar 4 Orang Teroris Lagi

- Sabtu, 1 Januari 2022 | 12:05 WIB
Densus 88 Antiteror Polri menangkap 37 terduga teroris. Operasi penindakan itu berlangsung selama dua hari, sejak Kamis 12 hingga Sabtu 14 Agustus 2021. (Foto/SINDOnews/Ilustrasi)
Densus 88 Antiteror Polri menangkap 37 terduga teroris. Operasi penindakan itu berlangsung selama dua hari, sejak Kamis 12 hingga Sabtu 14 Agustus 2021. (Foto/SINDOnews/Ilustrasi)

JAKARTA, HARIANHALUAN.COM - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan sebanyak 370 terduga teroris ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sepanjang tahun 2021.

"Terorisme ada 370 tersangka yang diamankan, kita penegakan hukum preventif strike, artinya kita lakukan penangkapan," kata Sigit dalam pemaparan rilis akhir tahun Polri di Gedung Rupatama, Jakarta Selatan, Jumat (31/12/2021) malam.

Menurut Sigit, penangkapan terduga teroris tersebut sudah memiliki alat bukti yang kuat. Selain itu, kata Sigit, upaya itu juga merupakan antisipasi terjadinya hal-hal yang dapat meresahkan masyarakat.

Baca Juga: Tiga Terduga Teroris JAD Ditangkap Oleh Densus 88 di Kalteng

"Pada saat kita ada tanda-tanda, alat bukti yang cukup, sehingga jangan sampai muncul korban. Mau tidak mau kita ambil langkah cepat, sehingga hal ini jangan sampai terjadi. Beberapa penangkapan dilakukan kita terus bergerak," kata Sigit.
Sigit menyinggung soal penangkapan kelompok terorisme di Sulawesi Tengah (Sulteng) pimpinan Ali Kalora.

"Kemudian penangkapan kelompok teroris di Sulteng kita ungkap tujuh DPO, salah satunya kelompok Ali Kalora yang selama beberapa tahun tidak ketangkap. Beberapa waktu lalu behasil dilumpuhkan," ucap Sigit.

Sigit memastikan Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap empat orang sisa dari kelompok Ali Kalora tersebut.

Baca Juga: Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Palangka Raya dalam Kamar Hotel

"Saat ini masih ada 4 orang tersisa kita terus pencarian. Beberapa alat bukti diamankan senjata api, amunisi, detonator termasuk bahan peledak yang diamankan. Kita terus pengejaran," kata Sigit.

Hal ini agar masyarakat di sekitar lokasi tidak jadi korban, karena mereka selalu memunculkan bahwa mereka eksis dengan mencari korban atau orang yang dianggap bisa dijadikan simbol mereka jadi eksis.

"Ini bagian terus kita jaga agar tidak muncul korban baru," tutup Sigit.(*)

 

Editor: Nova Anggraini

Sumber: sindonews.com

Tags

Terkini

X