Terus Lobi Pusat, Pemprov Sumbar Optimis Flyover Sitinjau Lauik Dimulai 2023

- Jumat, 14 Januari 2022 | 22:15 WIB
Foto istimewa
Foto istimewa

PADANG, HARIANHALUAN.COM - Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, di Sitinjau Lauik hampir setiap hari kendaraan berat terjadi kegagalan mendaki karena tanjakan terjal dan panjang Radius Tikungan serta tanjakan dan turunan terlalu terjal dan curam. Bahkan kendaraan Bermotor sering lepas kendali (out of control) terutama Angkutan Berat (Truk dan Bus).

"Demi meningkatkan kenyamanan dan kelancaran transportasi nasional yang merupakan jalur utama logistik menghubungkan Pelabuhan Teluk Bayur dengan wilayah Sumatera Barat, Riau dan Jambi yang akan berdampak meningkatkan Aksesibilitas Jalan dan mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat," jelasnya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Rencana Pembangunan Fly over Sitinjau Lauik bersama kementerian di Balairung Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga: Telan Dana Rp1,2 Triliun, Flyover Sitinjau Lauik Didesain 4 Jalur

Mahyeldi juga mengatakan, Sitinjau Laut merupakan bagian jalan lintas Sumatera Bagian Tengah sebagai lalu lintas utama bagi kendaran barang maupun penumpang yang menghubungkan antara Pusat Kegiatan Nasional.

"Semenjak tahun 2013 Alhamdulillah pemerintah Sumbar sudah melakukan langkah-langkah untuk membuat FS, kemudian DED tahun 2015 oleh balai jalan, kemudian juga sudah punya Amdal tahun 2019. Dengan panjang 2,6 Km kebutuhan anggaran Rp1,1 triliun," ujarnya.

Baca Juga: Kerugian Truk Angkut Kasur yang Terguling di Sitinjau Lauik Capai Rp50 Juta

Mahyeldi juga menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat barometernya adalah kota Padang. Ketika ekonomi kota Padang terganggu maka Sumatera akan terganggu.

Karena penduduk kota padang lebih kurang satu juta dari 5,5 juta penduduk Sumatera Barat. Dan beberapa komoditi yang melalui jalur itu termasuk komodiri pertanian, dan Perkebunan CPO lewat dari teluk Bayur untuk kebutuhan negara- negara di India, Pakistan dan beberapa negara lainnya dan pada tahun 2021 dengan nilainya 7,4.T

Terkait dengan hal itu dikatakan Mahyeldi tidak ada pilihan lain selain membangun fly over guna untuk menghindari terjadinya kecelakaan, macet dan sehingga mobil truck tidak harus ngantri sampai Berjam jam.

"Bahkan dari KNKT sudah melihat sendiri bahwasanya memang tidak ada pilihan selain jalur alternatif tersebut. Oleh karena itu butuh dukungan dan semangat kita Pemerintah Provinsi antara pemerintah pusat agar dapat dimulai pembangunan fly over ini pada tahun 2023, lebih cepat lebih baik," harapnya. (*)

Editor: Milna Miana

Tags

Terkini

BPKH Siap Bantu Konversi Bank Nagari ke Syariah

Jumat, 9 Juni 2023 | 18:39 WIB
X