"Padahal kini memasuki musim tanam. Akibatnya kini banyak padi petani yang menguning karena kekurangan pupuk," ujarnya.
Kelangkaan dan lonjakan harga pun dialami petani di Nagari Salido Kecamatan IV Jurai. Maradi, (68), salah seorang petani setempat mengaku phonska Rp 150 ribu per karung, dari Rp 135 ribu per karung. Urea Rp150 ribu per karung, dari Rp125 per karung.
Menurut Madrianto, ini perlu dilakukan musyawarah bersama. Sebab, katanya, soal harga dan kelangkaan pupuk bersubsidi tidak hanya bisa dibahas di tingkat Dinas Pertanian saja.
Namun, di daerah ada namanya Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) yang leading sektor digawangi oleh beberapa unsur OPD.
"Leading sektor, ini koordinasi dengan Asisten dan Bagian Perekonomian, dan kita menginisiasi ini segera diaktifkan bagaimana hak petani dalam hal pupuk subsidi terakomodir," ujarnya. (*)
Artikel Terkait
5 Pemain yang Bisa Didatangkan Secara Gratis di Januari
Upaya Kabur Seorang Tahanan Lapas Padang Berhasil Digagalkan
Diresmikan KLHK, Sumbar Kini Punya Pabrik Olah Limbah Mesin B3
Rakor Madrasah Aliyah se-Sumbar Resmi Dibuka di Pessir Selatan
Wako Solok Hadiri Raker Dewan APEKSI di Malang
3 Alasan Kenapa Tottenham Lebih Cocok Bagi Adama Traore
Mahyeldi Temui Ganjar Pranowo, Belajar Pengentasan Kemiskinan
LaNyalla: Pemerintah Perlu Siapkan Strategi Tumbuhkan Pengusaha Muda
Jaga Stok dan Harga Minyak Goreng, Kemendag Terapkan DMO dan DPO
5 Penyerang Top yang Kontraknya Habis di Akhir Musim Ini