HARIANHALUAN.COM - Cinta dua sejoli, oknum petugas tata usaha (TU) inisial A dan siswi inisial N berkemungkinan jadi pemicu dugaan kasus pecabulan di SMKN 1 Karimun, Kepri.
Baca Juga: Siswi SMKN 1 Karimun Diduga Korban Pencabulan
Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu SMKN 1 Karimun, Bedri didampingi Kepala Sekolah, Mastur tidak menapik adanya ikatan cinta kedua insan tersebut.
"Kami menilai antara oknum TU dengan siswi itu ada hubungan lain dan bukan hanya sebatas antara siswi dengan pembina pramuka saja," ujar Bedri seperti dilansir haluankepri.com, Jumat (11/2/2022).
Bedri beralasan, antara siswi dengan petugas TU tersebut sudah sering melakukan komunikasi via WhatsApp.
Petugas TU itu merupakan tempat curhat siswi tersebut, ketika dia sedang mengalami masalah.
"Dia itu curhatnya ke petugas TU itu selaku pembina pramuka dan mereka sudah sering WA-WA an," jelas Bedri.
Bedri menyayangkan ketika seorang siswi harus curhat kepada pembina pramuka laki-laki ketika dia sedang mengalami masalah.
"Harusnya, kalau dia (siswi) punya masalah, curhatnya kepada pembina yang sama-sama perempuan juga," tuturnya.
Kalau curhatnya ke pembina laki-laki dan itu sudah sering dilakukan, maka tidak mungkin akan tumbuh benih-benih perasaan lain di hati keduanya.
"Makanya, saya sering menyarankan kepada siswi, ketika ada masalah dan butuh teman curhat maka curhatlah kepada guru atau pembina yang juga perempuan, sehingga tidak muncul perasaan lain," ungkapnya.
Diberitakan, seorang siswi kelas X SMKN 1 Karimun inisial N diduga menjadi korban pencabulan oleh A, oknum petugas tata usaha (TU) yang juga merangkap pembina pramuka di sekolah tersebut.
Kasus dugaan pencabulan itu awalnya akan berakhir dengan 'uang damai' Rp 50 juta. Namun akhirnya batal.
Karena upaya itu ditolak pelaku, maka pihak keluarga korban melaporkan kasus itu ke pihak kepolisian.
Baca Juga: Indomaret di Batam Dibobol Dua Remaja Saat ini, kasusnya sedang diproses di Polsek Tebing, Batam.
