HARIAN HALUAN- Fenomena kejahatan klitih kembali mengkhawatirkan warga Yogyakarta dan sekitarnya.
Aksi klitih kembali terjadi di Yogyakarta tepatnya di Gedongkuning pada Minggu (3/2/2022) dini hari. Kali ini, klitih memakan korban jiwa seorang pelajar sekolah menengah atas (SMA).
Korban tewas ini adalah seorang Pelajar Daffa Adziin Albasith (18) ternyata anak anggota DPRD Kebumen Madkhan Anis. Korban menjadi korban klitih saat keluar untuk sahur.
Baca Juga: Membahas Berapa Banyak yang Tewas dalam Perang Rusia-Ukraina?
Lalu, apa itu Klitih?
Klitih sendiri rupanya pada awalnya memiliki makna positif. Dalam bahasa Jawa, klitih memiliki arti kegiatan di luar rumah untuk mengisi waktu luang.
Klitih sebelumnya dimaknai sebagai kegiatan untuk jalan-jalan ataupun keliling kota tanpa tujuan yang jelas untuk mengisi waktu luang. Namun, makna itu belakangan ini berubah sebagai aksi kekerasan jalanan dengan menyasar pengendara motor.
Baca Juga: Puan Minta Pemerintah Lindungi Nelayan Kecil dari Kapal-Kapal Besar
Setelah maraknya aksi kriminalitas yang menyasar masyarakat di jalanan, istilah klitih tersebut mengalami pergeseran makna. Kini istilah klitih identik dengan tindakan kekerasan.
"Kalau di Jogja itu ada istilah klitah-klitih yang artinya keluyuran, punya waktu luang yang banyak, rileks. Seiring berjalannya waktu, terjadi perubahan paradigma terhadap pengertian klitih. Yang tadinya bermakna positif, bergeser menjadi negatif," kata dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang dikutip dari detik.com, Selasa (5/4).
Baca Juga: WOW! Lagu Suho EXO 'Grey Suit' Menempati Posisi No.1 Tangga Lagu iTunes Seluruh Dunia