HARIAN HALUAN - 11 April 2022 bakal ada aksi demo dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Dalam demo kali ini, para mahasiswa menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Demo yang akan digelar BEM SI, ditanggapi oleh para dosen dan pengamat, salah satunya pngamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno. Adi Prayitno mengingatkan aksi demo yang akan digelar mahasiswa itu jangan sampai mencederai muruah atau nama baik mahasiswa dengan melakukan tindakan anarkistis.
"Demo jangan anarkis karena itu bisa melahirkan instabilitas politik dan itu (anarkis) dianggap melanggar undang-undang," ujarnya seperti dikutip Harian Haluan dari Pikiran-Rakyat Minggu, 10 April 2022.
Baca Juga: Mahasiswa Siap Lakukan Demo, Mahfud MD: Indonesia Negara Hukum
Adi mengatakan bahwa dalam berunjuk rasa sudah ada rambu-rambu yang mengatur tentang penyampaian pendapat. Demonstrasi harus dilakukan dalam koridor demokrasi yang baik.
"Kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan hak konstitusional setiap orang termasuk mahasiswa. Namun, penyampaian pendapat harus dilakukan dalam koridor demokrasi," katanya.
Menurut Adi, jika penyampaian pendapat dilakukan dengan cara 'chaos', maka akan mencoreng citra gerakan mahasiswa itu sendiri.
Ia juga mengatakan, perkembangan demokrasi di negara ini sudah mulai berkembang bagus. Karena itu, penyampaian aspirasi dengan cara elegan jauh lebih diutamakan.
Baca Juga: Mahasiswa Ancam Gelar Aksi Besar-besaran Tolak 3 Periode Jokowi, Ruhut: Barisan Sakit Hati
Artikel Terkait
Demonstrasi Selama Lima Hari, Ini Tiga Tuntutan Kaum Buruh di Batam
DPR Minta Kemendagri Tegur APDESI Terkait Dukungan Presiden Jokowi 3 Periode