HARIAN HALUAN - Sebuah hasil survei dari Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan Ketua DPR RI Puan Maharani unggul dalam bursa calon wakil presiden (cawapres). Tercatat, mencapai hingga 26,2 persen.
"Puan berada pada posisi teratas dalam bursa cawapres, sedangkan Khofifah muncul sebagai cawapres terkuat dari kalangan NU," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta, seperti dikutip Harian Haluan dari Antara, Sabtu (30/4/2022).
Adapun setelah Puan Maharani di bursa cawapres, yakni nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencapai 15,4 persen dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mendapat 10,4 persen.
Baca Juga: Lingkar Madani Apresiasi Sikap Autokritik Puan Maharani Untuk Kinerja Legislasi DPR
Tri Okta mengatakan bahwa tingginya elektabilitas Puan Maharani dalam bursa cawapres menjadikannya berpeluang kuat jika dipasangkan dengan salah satu capres, seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto atau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurutnya, Puan Maharani mewakili kalangan nasionalis, sementara Khofifah merepresentasikan kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) yang selama ini menjadi faktor penting dalam politik dan pemilihan umum di Indonesia.
"Dalam beberapa kali pemilu, capres menggandeng tokoh NU sebagai cawapres," tambahnya.
Tri Okta menyebutkan dalam Pilpres 2004, Megawati Soekarnoputri menggandeng Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, sedangkan di Pilpres 2019, Joko Widodo membawa Ma’ruf Amin yang saat itu sebagai Rais Aam Syuriah PBNU dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurutnya, Khofifah memiliki rekam jejak di pemerintahan dengan menjabat sebagai menteri pada era Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Presiden Jokowi di periode 2014-2019. Dia menambahkan tokoh potensial lainnya adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Panglima TNI Andika Perkasa.
Artikel Terkait
Sambut Ramadan, Ketua DPR Imbau Masyarakat Untuk Tetap Disiplin Prokes
Puan Minta Program Legislasi Lebih Utamakan Kualitas, Inilah Masukan Para Ahli