Waspada Potensi Banjir Rob 14-20 Mei di 17 Provinsi! Sumbar Tidak Termasuk, Ini Alasannya

- Sabtu, 14 Mei 2022 | 18:32 WIB
ilustrasi banjir rob (IST)
ilustrasi banjir rob (IST)

HARIAN HALUAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob di sejumlah wilayah pesisir di Indonesia pada 14-20 Mei 2022.

Wilayah yang diperkirakan akan terpengaruh banjir rob pada waktu tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa (Barat, Tengah, dan Timur), Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan (Barat, Selatan, dan Timur), Papua Barat (bagian Utara), serta Papua (Merauke).

Dari 17 provinsi yang disebut BMKG, Sumatera Barat tidak termasuk. Ada dua alasan, pertama yakni letak Sumatera Barat yang dilalui garis Khatuliatiwa yang berangin tenang, kedua adalah laut Sumatera Barat yang volume airnya besar sehingga lebih sulit untuk ditarik gravitasi bulan.

Baca Juga: Catat! 23 Wilayah Ini Berpotensi Banjir Rob Hingga 22 Desember

Hal itu disampaikan prakirawan BMKG Teluk Bayur, Budi Imam ketika dihubungi Harian Haluan pada Sabtu, 14 Mei 2022.

"Kalau untuk saat ini, meskipun bulan purnama namun potensi banjir rob di Sumbar tidak terlalu tinggi. Faktor pertama, Sumbar itu kan lebih mendekati khatulistiwa daripada wilayah lain seperti Sumatera Utara atau Pulau Jawa. Faktor kedua, Samudera Hindia di Sumbar, lautannya lebih luas. Kalau di Sumatera Utara lautannya di bagian timur tidak terlalu luas," ucapnya.

Menurutnya, Samudera Hindia yang dekat dengan Sumbar, jumlah airnya lebih banyak, sehingga butuh gaya gravitasi yang lebih besar untuk menghasilkan banjir rob.

Sedangkan di Sumatera Utara, volume air juga berasal dari Selat Malaka. Dengan volume air yang lebih sedikit, banjir rob lebih mudah terjadi di pesisir timur Sumatera tersebut.

Baca Juga: Crazy Rich Jepara Bangun Jembatan Gunakan Uang Sendiri, Ganjar: Penting Ikhlas Apa Enggak

Kendati begitu, pesisir Sumatera Barat berpeluang mengalami banji rob pada Bulan Juni, dipengaruhi oleh fenomena full moon yang secara bahasa berarti 'bulan penuh' pada waktu tersebut.

Untuk diketahui, fenomena full moon terjadi ketika bulan berada pada titik yang paling dekat dengan bumi, atau bisa disebut dengan perigee.

Menurutnya, potensi banjir rob pada bulan Juni terdapat di sepanjang pesisir Sumatera Barat, sehingga penduduk yang tinggal sangat dekat dengan laut perlu waspada.

Baca Juga: JIS Siap Sambut Muslim Shalat Idul Fitri, Anies Baswedan Banjir Pujian

"Pada bulan juni, potensi banjir rob terjadi di hampir seluruh pesisir pantai Sumatera Barat. Ada titik-titik yang perlu lebih diwaspadai, misalnya di kawasam permukiman di belakang kampus UNP (Universitas Negeri Padang, red.). Karena banyak perumahan nelayan dan penduduk yang sangat dekat dengan laut, ini sangat berdampak," jelasnya.

Halaman:

Editor: Jefli Bridge

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X