Ade Armando Ceritakan Kembali Kejadian saat Dirinya Dikeroyok: 5 Menit Polisi Terlambat, Mungkin Saya Mati

- Minggu, 15 Mei 2022 | 14:55 WIB
Penampakkan Ade Armando usai dikeroyok massa aksi Demo 11 April di Gedung DPR beredar di media sosial
Penampakkan Ade Armando usai dikeroyok massa aksi Demo 11 April di Gedung DPR beredar di media sosial

HARIAN HALUAN - Penggiat Media Sosial Ade Armando kembali muncul usai dirinya menjalani perawatan intensif akibat dikeroyok pada demo 11 April 2022 lalu.

Tampil dengan wajah yang jauh lebih segar, Ade Armando ceritakan bagaimana pengeroyokan itu menimpannya.

Ade yang juga merupakan Dosen Universitas Indonesia ini mengaku, jika dirinya bisa saja mati saat pengeroyokan terjadi jika polisi tidak menolongnya pada saat itu.

Baca Juga: Heboh Polemik Konten LGBT di Podcast Deddy Corbuzier, Ade Armando: LGBT Bukan Aib

Menurut dokter yang merawatnya, ungkap Ade, ia bisa mati jika polisi terlambat menolongnya dalam waktu 5-10 menit.

"Jadi dokter bilang kalau saja terlambat, barangkali 5 menit sampai 10 menit polisi menolong saya ada kemungkinan bahwa saya sudah mati lah meninggal dunia," kata Ade sebagaimana dikutip dari Youtube Cokro TV, Minggu, 15 Mei 2022.

Saat pengeroyokan terjadi, rekan-rekan dari Cokro TV yang ikut meliput bersamanya telah pasang badan.

Namun karena amukan brutal segerombolan orang, mereka pun terlempar saat ingin menolong Ade Armando.

Baca Juga: Sekjen PAN Eddy Soeparno Polisikan Balik Kubu Ade Armando

Ade menjelaskan, polisi tidak melihat dirinya tengah dikeroyok oleh sejumlah orang. Saat itu, polisi tengah berupaya mendorong mahasiswa yang berunjuk rasa agar pulang.

Beruntung, temannya dan jurnalis lain di lapangan berteriak meminta polisi turun tangan agar menyelamatkan Ade Armando.

"Merekalah yang menyelamatkan saya seperti dikatakan dokter tadi terlambat 5 menit kali, 10 menit bisa lebih fatal," terang Ade.

Selain polisi dan jurnalis di lapangan, sejumlah mahasiswa juga hendak menolong Ade dari amuk massa. Namun, mereka terhambat karena situasi di lapangan ramai.

"Para mahasiswa juga sebagian berusaha menolong saya ya, walaupun lagi-lagi terhambat oleh banyaknya orang," tutur Ade.

Halaman:

Editor: Rahma Livia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X