HARIAN HALUAN - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat telah menangani 25 konflik satwa dengan manusia sepanjang tahun 2022 di Sumatera Barat.
Berdasarkan data yang dihimpun dari data resor dan media sosial BKSDA Sumbar yang diterima HarianHaluan.com pada Minggu, 22 Mei 2022, BKSDA Sumbar menangani 2 hingga 10 konflil satwa dalam setiap bulan.
Lebih rinci, pada Januari 2022 BKSDA Sumbar telah menangani konflik manusia dengan harimau di Jorong Kayu Pasak Timur Nagari Salareh Aie Kecamatan Palembayan, Agam dan konflik manusia dengan beruang di Jorong Sungai Kapur, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Solok Selatan.
Baca Juga: Temuan Beruang Madu di Limapuluh Kota Tidak Masuk Pemukiman, Warga Diimbau Waspada!
Kemudian pada Februari 2022, BKSDA menangani 6 konflik manusia dengan satwa, antara lain konflik harimau dengan manusia di Jorong Botung Busuk, Nagari Muara Tais, Kecamatan Mapat Tunggul, Pasaman; konflik manusia dengan beruang di Jorong II Koto Panjang, Nagari Lansek Kodok, Kecamatan Rao Selatan, Pasaman.
Dan konflik manusia dengan harimau di Jorong Tanjung Durian, Nagari Padang Limau Sundai, Kecamatan Sangir Jujuan, Solok Selatan.
Lalu konflik manusia dengan buaya di Nagari sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Pasaman Barat; konflik manusia dengan siamang di Nagari Ujung Gading, Pasaman Barat; dan konflik manusia dengan harimau di Nagari Muara Tais, Kecamatan Mapat Tunggul, Pasaman.
Baca Juga: Buaya Mulai Sering Keluar Habitat Utamanya, Ini Alasannya Kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono
Satu orang cedera hingga harus diobati di puskesmas dalam konflik manusia dengan siamang di Nagari Ujung Gading, Padaman Barat. Penanganan konflik tersebut dilaksanakan BKSDA Sumbar pada 19 Februari 2022.
Selanjutnya pada Maret 2022, BKSDA Sumbar menangani 6 kasus konflik manusia dengan satwa, antara lain konflik buaya dengan manusia di Tiram, Kecamatan Ulakan Tapakih, Padang Pariaman; konflik manusia dengan beruang di Jorong Lundar, Nagari Panti Timur, Pasaman; dan konflik buaya dengan manusia di Jorong Rantau Panjang, Kecamatan Sasak, Ranah Pasisie, Pasaman Barat.
Selain itu, pada Maret 2022 1 orang cedera dalam konflik manusia dengan beruang di Jorong Lundar, Pasaman dan 1 orang cedera dalam konflik manusia dengan buaya di Jorong Rantau Panjang, Pasaman Barat.
Kemudian konflik manusia dengan harimau di Jorong Delapan Pagaran Tanjung Betung, Nagari Kota Nopan , Kecamatan Rao Utara, Pasaman; konflik manusia dengan beruang di Jorong Talaok, Nagari Sariak Alahan Tigo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Solok; dan konflik manusia dengan buaya di Jorong Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Agam.
Sepanjang konflik manusia dengan satwa pada 2022, 1 orang cedera dalam konflik manusia dengan beruang di Jorong Talaok, Kabupaten Solok dan 1 orang cedera dalam konflik manusia dengan buaya di Jorong Tiku V Jorong, Agam.
Lalu pada April 2022 BKSDA Sumbar telah menangani 10 kasus konflik manusia drngan satwa, yakni konflik manusia dengan harimau di Jorong Kayu Pasak Timur, Kecamatan Salareh Aia, Agam.
Artikel Terkait
BKSDA Evakuasi Beruang Madu yang Terjerat di Ladang Masyarakat di Solsel
Tingkatkan Keandalan & Lestarikan Lingkungan, PLN UIW Sumbar Teken PKS dengan BKSDA dan TN Siberut
BKSDA Sumbar Selamatkan Ratusan Satwa Dilindungi Sejak Awal Tahun, Ini Rinciannya
Terkait 3 Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi, Ini Alasan Satwanya Dilindungi Kata Kepala BKSDA Sumbar
Gagalkan Penyelundupan Satwa Dilindungi, BKSDA Sumbar Selamatkan 3 Burung Beo Mentawai
BKSDA Sumbar Terima Trenggiling dan Kukang dari Warga Pauh Padang dan Padang Pariaman
Buaya yang Ditemukan di Sungai Sapih Berhasil Dievakuasi, Ini Kondisinya Kata BKSDA Sumbar
Cegah Konflik Manusia-Buaya, BKSDA Sumbar: Kenali Ciri-Ciri Habitat Buaya Ini
Penampakan Buaya di Sungai Batang Anai, BKSDA Sumbar Ingatkan Warga Untuk Hindari Konflik Dengan Buaya
Buaya Mulai Sering Keluar Habitat Utamanya, Ini Alasannya Kata Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono