Kemudian dijelaskannya bahwa Sumbar yang boleh dikatakan minim sumber daya alam, harus benar-benar melihat seni dan budaya sebagai aset berharga, salah satunya gamaik.
“Pada 1980-an, saat industri musik di Sumbar sedang maju-majunya, para musisi dan industri ini menyumbang cukup banyak untuk pendapatan daerah serta bayangkan kalau semua itu bisa kita bangkitkan lagi hari ini karena ini belum termasuk potensi pariwisata yang ada pada seni budaya seperti gamaik sehingga sudah saatnya seni budaya menjadi jualan Sumbar,” ujar Supardi.