HARIAN HALUAN - Selepas Isya pada Kamis 26 Mei 2022 di pelataran parkir selatan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, tampak meriah. Suara akordion, biola, serta pukulan talempong, terdengar membahana, melantunkan irama yang kadang riang kadang sendu.
Penonton yang kebanyakan adalah perantau Minang tampak antusias. Sesekali mereka melamun terbawa irama dan lirik yang pilu, di lain kesempatan dengan wajah penuh rasa bahagia mereka asik bergoyang mengikuti riangnya alunan musik.
Rasa sendu dan kerinduan akan kampung halaman bercampur dengan canda tawa dan suka ria di GBK saat itu.
Baca Juga: Populerkan Kembali Musik Tradisional, SPD Sampai Hati Bakal Bagamaik di Gelora Bung Karno
Suasana seperti itu dibawa oleh SPD Sampai Hati, grup musik yang didatangkan dari ranah Minang untuk ‘bagamaik’ di GBK dalam rangkain iven Minangkabau di Tanah Rantau yang digelar oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta Pusat. Iven itu sendiri berlangsung dari tanggal 23 sampai 29 Mei mendatang.
Dalam penampilannya SPD Sampai Hati berkolaborasi dengan beberapa penyanyi Minang, seperti Saiful Kelana, Eva Kemala, Said Kumar, Susi, serta Kardi Tanjung. Mereka membawakan lagu-lagu gamaik yang pernah sangat populer. Mulai dari Kaparinyo sampai Perak-perak.
Ketua DPRD Sumbar, Supardi, yang juga hadir pada acara tersebut turut menyumbangkan suara. Ia membawakan satu tembang gamaik berjudul Mangana Untuang.
Selain menghibur penononton, SPD Sampai Hati juga memanfaatkan momentum tersebut untuk mengampanyekan pelestarian dan pengembangan gamaik. Di sela-sela penampilannya, pemandu acara berulangkali menyampaikan nilai penting gamaik sebagai warisan budaya yang telah diakui UNESCO.