HARIAN HALUAN - Kasus DBD di Kota Pariaman sejak Januari sampai akhir Juli 2022 tercatat 95 kasus. Untuk itu Pihak Dinkes Kota Pariaman, terus melakaanakan koordinasi dengan pusat kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah dalam penangananya.
Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Rioarisandi menjawab harianhaluan.com, Kamis (4/8-2022), bila dibandingkan jumlah kasus DBD yang ada sekarang dengan periode yang sama tahun lalu, hanya ada 13 kasus, sedang kasus selama setahun lalu itu ada 59 kasus.
Catatan kasus DBD saat ini, terlihat tinggi, jadi penanganan oencegahanya tetap digalakan ditengah masyarakat, terutama di area teejadinya kasus.
Baca Juga: 258 Kasus PKM di Kota Pariaman, 228 Diantaranya Sembuh
Tindakan preventif itu dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk atau lebih tepatnya menerapkan PSN3M di lingkungan masyarakat.
Data kasus DBD tersebut berdasarkan laporan dari pusat kesehatan masyarakat yang ada di Kota Pariaman. Selain melakukan pemberantasan sarang nyamuk, menggeliatkan kembali promosi kesehatan melalui puskesmas.
Dan juga mencanangkan bulan bhakti PSN3M sekaligus penyuluhan langsung ke masyarakat.
Dan yang lebih penting dalam penanganan DBD, kenali gejala dini dan periksa ke puskesmas atau ke rumah sakit untuk oenanganan lebih lanjut, kata Rioarisandi.
Dari data yang ada itu, yang banyak terkena DBD, usia - usia ptoduktif, 15 sampai 45 tahun.
Jadi jangan lengah menerapkan PSN3M di lingkungan, gunanya ini untuk mencegah DBD, kata kabid P2P tersebut. (*)