Harian Haluan - Negara Kesatuan Republik Indonesia tepat memasuki usia yang ke 77 tahun. Sebagai sebuah bangsa yang besar, usia ini bukanlah angka yang kecil, namun telah banyak episode perjalanan yang berisi tantangan dan hambatan hingga bisa tetap betahan sampai saat ini.
Momentum untuk menjadi negara yang maju dan menjadi megatrend dunia adalah sebuah keniscayaan dengan banyaknya kesempatan dan peluang di era digital. Mewujudkan Indonesia Emas 2045, adalah sebuah visi besar yang akan menjadi kado yang indah untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tepat berusia 100 tahun, jika mampu kita wujudkan.
Namun, ibarat sebuah pendakian menuju ke puncak gunung, perjalanannya tidak akan selalu mulus dan lurus, tanpa ada tantangan dan rintangan. Akan penuh kelok dan berlubang, yang penuh dengan tantangan dan rintangan di sepanjang perjalanannya.
Baca Juga: Kiat untuk Anak Muda Produktif Berkarya Ala Prilly Latuconsina
Seperti yang sedang terjadi saat ini, banyak fenomena dan kejadian yang menjadi ujian kita sebagai sebuah bangsa. Ketika kita sedang menata diri untuk menyongsong Indonesia Emas 2045, justru kita saat ini sedang diuji oleh wabah pandemi Covid-19, yang menimbulkan efek multidimensional, dan bahkan mengancam bonus demografi Indonesia.
Belum lagi tantangan pada era disrupsi dan VUCA, yang banyak mengubah cara dunia bekerja. Saat ini juga, kita tengah berdiri di tepi revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, yang secara fundamental akan mengubah pola pikir, gaya hidup, cara bekerja, serta memicu perubahan-perubahan lainnya.
Juga pada era digital seperti saat ini, seakan-akan sudah tidak ada lagi batas-batas negara, karena internet tidak mengenal batas geografis, sehingga kita saat ini sedang bersaing dengan seluruh masyarakat dunia.
Belum lagi masalah sumber daya manusia di Indonesia, yang masih banyak permasalahan dan pekerjaan rumah, yang perlu diselesaikan secara cepat dan tepat, jika kita tidak ingin tertinggal dari bangsa lainnya.
Selaras dengan tema HUT Ke-77 RI “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, Muhammad Wahyu Yusran selaku Founder Melompat Maju menyampaikan bahwa Republik Indonesia harus bangkit lebih kuat, karena sudah saatnya Indonesia menjadi negara megatrend dunia dan memimpin abad ke-21 dengan segala potensi yang dimilikinya.
“Dirgahayu Republik Indoesia, kurang dari 25 tahun lagi menuju 100 tahun Indonesia Emas waktu untuk kita berbenah dan mempersiapkan segala potensi yang kita miliki saat ini. Mimpi untuk menjadi negara megatren dunia bukanlah hal yang mustahil, jika Indonesia bisa pulih dengan cepat dari wabah pandemi Covid-19 dan mampu untuk bangkit menjadi lebih kuat," ujar Wahyu.
Wahyu juga berpesan kepada seluruh generasi muda Indonesia bahwa peran anak muda sangat sentral, bahkan Kemerdekaan tidak bisa terwujud tanpa peran kelompok muda.
“Gerakan generasi muda di sepanjang sejarah bangsa ini telah menyumbangkan banyak visi yang jelas, tentang perubahan progresif dan bagaimana perubahan itu dapat tercapai. Sehingga tema Kemerdekaan tahun ini adalah pesan khusus kepada generasi muda Indonesia untuk melakukan lompatan kemajuan dan bergandengan tangan menuju Indonesia Maju," tambah Wahyu.
Zean Janneth selaku Co-founder Melompat Maju mengingatkan kepada generasi muda bahwa kemerdekaan ini bukanlah perjuangan satu malam, atau bahkan pemberian bangssa lain, sehingga tugas kita menjaganya dan perjuangan para pendahulu bangsa.
“Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini, merupakan buah dari perjuangan yang panjang dan berliku, bukan juga pemberian dari bangsa lain, tetapi hasil jerih payah, serta perjuangan oleh para pahlawan-pahlawan bangsa, yang mengantarkan kita sampai ke depan pintu gerbang kemerdekaan. Tugas kita sebagai anak muda adalah mempertankan dan menjadikan Indonesia negara megatren dunia." paparnya.
Dahulu kita adalah bangsa penakluk, kerajaan-kerajaan di negeri ini sangat masyhur di mana-mana, dengan peradaban yang cukup maju pada saat itu, bahkan dikatakan saat itulah sebenarnya masa keemasan dari Nusantara. Saat di mana Kerajaan-kerajaan Nusantara bisa berjaya, seperti Sriwijaya dan Majapahit.
Artikel Terkait
Hendri Septa: Padang Punya Youth Center, Anak Muda Jangan Latah Fashion Week
Tantangan Buat Milenial, Forkraf Gelar Lomba Randang Kreatif