HARIAN HALUAN - Harga emas menguat lagi pada akhir perdagangan Kamis. Hal ini pun memperpanjang kenaikan dalam dua hari berturut-turut yang didorong meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Namun demikian, kenaikan emas dibatasi karena menguatnya dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD5,40 atau 0,32% menjadi USD1.681,10 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di USD1.693,50 dan posisi terendah di USD1.663,30.
Baca Juga: Terjun Bebas! Harga Emas Turun ke Level Terendah, Saatnya Beli?
Perang di Ukraina kian memanas setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memanggil 300.000 tentara cadangan untuk berperang dan mendukung rencana guna mencaplok bagian-bagian negara itu. Rencana Putin pun mengisyaratkan bahwa dia siap untuk menggunakan senjata nuklir.
Putin telah menandatangani dekrit tentang mobilisasi parsial, yang secara signifikan meningkatkan apa yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina, dan memperingatkan bahwa Moskow akan merespons dengan kekuatan seluruh persenjataannya jika Barat melanjutkan apa yang disebutnya sebagai "nuclear blackmail".
Namun demikian, kekuatan dalam dolar AS, didorong oleh kenaikan suku bunga 75 basis poin Federal Reserve pada Rabu (21/9/2022), membatasi pertumbuhan emas.
Emas sempat jatuh dalam perdagangan elektronik setelah pertemuan Federal Reserve pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan tiga perempat poin, sesuai dengan ekspektasi pasar. Ini adalah ketiga kalinya bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin tahun ini.
Bank sentral AS memberikan nada yang lebih hawkish dari yang diperkirakan tentang jalur suku bunga di masa depan, memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga AS akan mengakhiri tahun ini jauh di atas 4,0%.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (22/9/2022) bahwa klaim pengangguran awal AS naik 5.000 menjadi 213.000 yang disesuaikan secara musiman untuk minggu yang berakhir 17 September. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan 218.000 aplikasi oleh para ekonom.
Di tempat lain, Bank Sentral Inggris menaikkan suku bunga menjadi 2,25 persen pada Kamis (22/9/2022), level tertinggi sejak 2008; Bank Sentral Swiss juga menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi 0,5 persen, mengakhiri era suku bunga negatif di Eropa.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 13,7 sen atau 0,7%, menjadi ditutup pada USD19,617 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD10 atau 1,09% menjadi USD906 per ounce.(*)