HARIAN HALUAN.COM - Komisi Nasional Perlindungan Anak atau Komnas PA kembali mengungkap sederet fakta mengerikan di balik tragedi maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Menurut keterangan Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, tragedi yang terjadi dalam laga pertandingan antara Arema vs Persebaya itu, ada banyak anak yang jadi korban.
Mereka saat itu diajak ke stadion untuk menyaksikan laga pertandingan bola tersebut. Namun nahas, hal itu berujung petaka.
“Mereka menahan pedih mata kesakitan akibat terkena semburan gas air mata pada saat munculnya kerusuhan penonton ketika menyaksikan Arema FC dikalahkan Persebaya dengan skor 2-3,” katanya pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Baca Juga: Amuk Hillary Brigitta ke Mamat Alkatiri: DPR Memang Digaji Rakyat, Tapi Bukan Budak
Suasana tidak menguntungkan itu, kata Arist, menurut saksi mata yang selamat dari kerusuhan ada banyak orangtua sambil menggendong anak balitanya ke luar menyelamatkan diri dari koridor 13, yakni pintu keluar dari stadion.
“Mereka berhimpitan, jatuh dan ada yang dilaporkan terinjak-injak oleh sesama suporter saat melalui pintu 9, 10, 11,12 dan 13,” ujarnya.
“Sungguh miris dan sedih, dimana ada juga anak usia 2 dan 5 tahun ditemukan oleh petugas yang mengamankan peristiwa kerusuhan itu sudah tak bernyawa dan bersimbah darah,” sambungnya.
Baca Juga: Cikal Bakal Lahirnya TNI di Tanah Sumatera Barat, Berjuang Modal Nyali Tanpa Gaji
Terkait hal itu, Komnas PA juga mencatat, bahwa TNI dan Polisi yang ikut mengevakuasi para korban kerusuhan, menemukan dan mengevakusi anak yang sudah meninggal dan menderita luka di lokasi terjadinya kerusuhan.
“Demikian dilaporkan Tim Litigasi dan Advokasi dan Rehabilitasi Sosial Anak besutan Komnas Perlindungan Anak.”
Arist Merdeka Sirait juga menyampaikan, bahwa temuan Tim Investigasi Komnas PA mengungkap fakta, ada seorang anak balita yang ditemukan tergeletak di tribun penonton yang diselamatkan seorang anggota TNI Sertu Kristian Sihombing personil dari Kodim 08/18 Malang.
“Dan saat ini balita korban kerusuhan itu tengah mendapat perawatan intensif di RS Kanjuruhan Malang,” katanya.
Arist Merdeka Sirait mengatakan, bahwa menurut informasi yang dikumpulkan Tim Investigasi Komnas PA dilaporkan, ada 33 anak usia dibawah 18 tahun meninggal dunia dan ada 2 anak balita di antaranya juga meninggal dunia. “Demikian pula ada anak balita saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Kanjuruhan dan Syaiful Anwar Malang,” ujarnya.
Artikel Terkait
Pencarian Fakta Tragedi Kanjuruhan Ditargetkan Tuntas 3 Minggu
Hasil Liga Champions: Napoli Bantai Tuan Rumah Ajax Amsterdam dengan Skor 6-1
Prediksi UCL Manchester City vs Copenhagen: Tuan Rumah On Fire, Misi Mustahil Bagi Tim Tamu?
Andre Rosiade Bantu Urai Kemacetan di Pasar Padang Lua
Prihatin Tragedi Kanjuruhan, Polres Solok Selatan Gelar Doa Bersama
Benarkah Sanksi FIFA Berimbas Timnas Indonesia Terancam Batal Main di AFF? Berikut Penjelasannya