HARIANHALUAN.COM - Mantan Kepala Badan Intelejen Strategis (BAIS) TNI, Laksamana Muda (Purn), Soleman B Ponto, membeberkan sejumlah kejanggalan di balik kasus penangkapan Irjen Teddy Minahasa. Lantas benarkah hal itu bagian dari perang bintang Polri? Berikut ulasannya.
Eks Kepala BAIS TNI itu mengungkapkan, bahwa kasus Teddy Minahasa harus dipastikan dulu kebenarannya. Sebab, menurut dia, ini adalah kasus yang luar biasa terjadi di tubuh Polri.
“Kalau benar itu (kasus narkoba), nah ini suatu hal yang luar biasa. Pertama bagi saya ini betul-betul kaget, kenapa baru saja ditetapkan sebagai Kapolda Jatim sudah ditangkap karena narkoba?,” tanya Soleman dikutip dari chanel Youtube Refli Harun.
“Ini artinya apa? Artinya ada data lama data yang tidak diketahui oleh Kapolri,” sambungnya.
Baca Juga: Perlawanan Teddy Minahasa Soal Tuduhan Narkoba: Saya Dibius Total
Sebab, menurut pengalaman Soleman, biasanya sebelum ada penunjukan jabatan terhadap seorang perwira, maka bagian intelejen akan melakukan penelusuran terlebih dahulu.
“Biasanya nanti akan diplot di sini-sini sudah mencari apa kelakuan ini orang sebelum telegram (poisisi jabatan) keluar itu sudah dicari apa sih yang dilakukannya,” jelas dia.
Disisi lain, dalam kasus Teddy Minahasa ini, pernah ada penangkapan sekira 41 kilogram sabu, dan itu terjadi beberapa bulan lalu.
“Nah sehingga dari situ sebenarnya sudah ada harusnya baunya, sudah ada kalau memang seperti itu, misalkan ya di situ kalau benar,” tuturnya.
Baca Juga: Jleb, Begini Komentar Menohok Ketua Komnas PA ke Lesti Kejora
Pertanyaan berikutnya, lanjut Soleman, adalah soal pernyataan yang menyebut, menyatakan kalau Teddy Minahasa sudah mengeluarkan uang sampai Rp 20 miliar untuk patroli, atau untuk mencegah datangnya narkotik dari laut Cina Selatan.
“Lah bagi saya ini waduh, bagaimana seorang Kapolda berupaya sampai mengeluarkan uang pribadi untuk mencari narkotik dari laut Cina Selatan, bagaimana caranya kalau menggunakan Pol air, sebab polisi perairan itu hanya sampai 12 mil, selebihnya itu di luar yuridiksi, itu sudah angkatan laut,” jelasnya.
“Kenapa enggak minta tolong angkat laut gitu loh? Apalagi ini biaya sendiri lagi Rp 20 miliar, kalau benar itu, itu kan (pernyataan) ada di YouTube makanya ini sekali lagi kalau benar ya,” timpal dia lagi.
Menurut dia, apa yang terjadi pada Terddy Minahasa seperti dadakan dan seolah menampar wajah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit. Sebab, Teddy sendiri baru saja diangkat sebagai Kapolda Jatim.
Artikel Terkait
Investasi Hulu Migas Tertinggi Sepanjang 6 Tahun Terakhir, Investasi Baru Sampai US$7,7 Miliar
Mantap! Percepatan Penurunan Stunting, Padang Panjang Posisi Tiga di Sumbar
Profil Clerence Chyntia Audry, Istri Drummer NOAH yang Meninggal karena Kanker
Sidang Perdana Gugatan Bambang Tri Terhadap Ijazah Palsu Jokowi Digelar Hari Ini
Tanpa Perintah Gerombolan Teman Sekolah Jokowi Serang Balik Bambang Tri Penggugat Ijazah Palsu
Seleksi Panjang Uda-Uni Agam, Bupati Titip Pesan Khusus